Probolinggo Dorong Pendidikan Inklusif Lewat Sekolah Rakyat
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo bersama DPR RI terus memperkuat komitmen dalam mewujudkan pendidikan inklusif bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, salah satunya melalui sekolah rakyat. Hal itu terlihat dari kunjungan kerja Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, ke Sekolah Rakyat Integrasi 7 pada Rabu (15/10/2025), yang disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari.
DPR RI dan Pemkot Probolinggo Dorong Pendidikan Inklusif Lewat Sekolah Rakyat
Kegiatan tersebut menjadi momentum sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam memperluas akses pendidikan dan kesejahteraan sosial di daerah. Kunjungan diawali dengan penampilan tarian nusantara oleh siswa Sekolah Rakyat yang disambut hangat oleh para tamu undangan.
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah saat Riski Aulia, siswi kelas 7A, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo dalam bahasa Jepang. Aksi itu sontak mengundang tepuk tangan meriah dan menjadi simbol semangat anak-anak untuk terus belajar dan berprestasi.
Wakil Wali Kota Ina mengaku terharu melihat semangat anak-anak di Sekolah Rakyat tersebut. “Saya kagum melihat potensi dan semangat mereka. Di sini, anak-anak tidak hanya diajarkan akademik, tapi juga karakter, akhlak, dan keterampilan hidup. Ini bentuk pendidikan yang holistik,” ujarnya.
Ina juga memberikan apresiasi khusus kepada para guru dan wali asrama yang telah berperan besar dalam membentuk karakter siswa.
“Para pengajar dan wali asrama berperan luar biasa. Mereka membuktikan bahwa pendidikan yang berpihak pada masyarakat kecil bisa mencetak generasi tangguh,” tambahnya.
Sekolah Rakyat Integrasi 7
Sementara itu, Dini Rahmania dari Komisi VIII DPR RI menilai Sekolah Rakyat Integrasi 7 telah memenuhi standar pelayanan sosial dan pendidikan yang baik. Ia memuji sistem pengasuhan di sekolah tersebut yang dinilai efektif.
“Fasilitasnya sudah baik, dari ruang kelas hingga asrama. Rasio 10 wali asrama untuk 100 siswa sangat ideal. Kami akan terus mendukung pengembangannya,” tutur Dini.
Dini juga berharap agar rencana pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat bisa segera terealisasi. “Harapannya tahun depan gedung permanen bisa dibangun agar anak-anak belajar dengan lebih nyaman,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Ina menjelaskan bahwa Pemkot Probolinggo telah menyiapkan lahan seluas 8 hektare di Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih, dengan alokasi 5 hektare untuk pembangunan sekolah.
“Kami sudah siapkan anggaran awal dan menunggu dukungan dari Kementerian Sosial serta Kementerian PUPR. Targetnya, sekolah ini bisa menampung hingga 1.000 siswa di masa depan,” tegas Ina.
Melalui kolaborasi antara DPR RI dan Pemkot Probolinggo, diharapkan keberadaan Sekolah Rakyat dapat menjadi model pendidikan inklusif yang berkelanjutan dan memberi kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa. (Duh/Aye)