SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, melalui Dinas Ketahanan Pangan, baru-baru ini meluncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) yang akan digunakan sebagai pedoman untuk mengidentifikasi kondisi ketahanan pangan di wilayah tersebut. Peta ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat terkait dengan ketahanan pangan dan untuk menanggulangi daerah-daerah yang rawan pangan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, menjelaskan bahwa peta ketahanan dan kerentanan pangan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Probolinggo pada 13 September 2024. Peta tersebut menggambarkan kondisi ketahanan pangan di tahun 2023 dan menjadi instrumen yang sangat penting dalam pemetaan daerah-daerah yang rawan pangan. “FSVA sangat vital untuk merumuskan kebijakan pangan yang tepat, terutama dalam identifikasi wilayah yang membutuhkan perhatian lebih terkait ketahanan pangan,” ujar Yahyadi dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (8/11/2024).
Yahyadi menambahkan, peta FSVA ini diharapkan bisa membantu pemerintah daerah untuk memaksimalkan penilaian ketahanan pangan dan memasukkan data tersebut dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Penilaian terkait FSVA akan dilakukan pada tahun 2025, dan daerah-daerah yang tidak menyusun FSVA akan mengalami pengurangan dalam penilaian tersebut. “Peta ini tidak hanya memberikan gambaran kondisi pangan, tetapi juga mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan pangan. Pemerintah daerah harus segera merumuskan strategi untuk mengatasi masalah tersebut,” jelasnya.
Peta tematik FSVA yang diluncurkan ini juga menampilkan berbagai informasi penting, seperti rasio luas lahan pertanian terhadap jumlah penduduk, rasio sarana dan prasarana penyedia pangan, serta peta kerawanan pangan di Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian, peta tersebut memberikan gambaran lebih lengkap tentang ketahanan pangan di daerah tersebut, termasuk akses masyarakat terhadap air bersih dan sarana prasarana pangan.
Baca juga : Bawaslu Probolinggo Terima Dua Pengaduan, Selidiki Dugaan Akun Palsu Paslon
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Saniwar, mengungkapkan bahwa peta FSVA ini bukan hanya berfungsi sebagai alat evaluasi ketahanan pangan, tetapi juga sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan pembangunan pangan ke depan. “Dengan adanya peta ini, setiap OPD terkait dapat lebih cepat mengidentifikasi daerah yang rawan pangan, yang kemudian dapat dijadikan dasar dalam menyusun program-program pembangunan yang lebih efektif, termasuk di bidang infrastruktur dan pelayanan kesehatan,” kata Saniwar.
Melalui peluncuran peta FSVA ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo berharap bisa meningkatkan ketahanan pangan serta menjadi dasar bagi upaya bersama dalam penanggulangan masalah sosial lainnya, seperti kemiskinan dan stunting. Dengan demikian, peta ini menjadi instrumen strategis yang dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di masa depan. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news