Produksi Ikan Kabupaten Malang Targetkan 24 Ribu Ton di 2025
Share

SUARAGONG.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Malang menargetkan produksi ikan tangkap tahun 2025 mencapai 24 ribu ton. Target ini naik cukup signifikan dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang berada di angka 20.728 ton. Optimisme tinggi ditunjukkan pemerintah daerah karena hingga pertengahan tahun 2025, hasil tangkapan sudah mencapai 14 ribu ton atau 50 persen dari target.
Produksi Ikan Kabupaten Malang Capai 50 Persen, Target 2025 Ditetapkan 24 Ribu Ton
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Sembiring, menyampaikan bahwa pihaknya yakin target tersebut bisa tercapai meskipun ada penurunan hasil tangkapan di beberapa wilayah, termasuk Sendangbiru. “Kami optimistis memenuhi target. Walaupun di daerah Sendangbiru ada penurunan penangkapan, tapi di wilayah lainnya penangkapan ikan masih tinggi,” jelas Victor saat ditemui di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Salah satu penyumbang terbesar hasil tangkapan ikan adalah wilayah Desa Pujiharjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Di wilayah ini, hasil tangkapan ikan layur mencapai 5.000 ton pada semester pertama 2025. Jumlah ini melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 1.500 ton.
Baca Juga : Produksi Ikan Kabupaten Malang Tembus 14.000 Ton dalam 6 Bulan
12 Titik Pendaratan Ikan
Lebih lanjut, Victor menjelaskan bahwa titik pendaratan ikan di Kabupaten Malang tidak hanya terpusat di Pantai Sendangbiru. melainkan tersebar di sedikitnya 12 titik lainnya. Beberapa di antaranya yaitu Pantai Licin di Desa Pujiharjo, Wedi Awu Lenggoksono di Desa Purwodadi, Desa Sidoasri, Tamban, Sitiarjo, Ungapan di Desa Gajahrejo, hingga Kondang Merak, Banjarejo, Ngliyep, dan Nglurung.
“Dengan pendataan dan pemantauan di 12 titik pendaratan, kami bisa menjaga kestabilan produksi. Serta bisa melakukan langkah-langkah strategis jika ada penurunan hasil tangkapan di salah satu wilayah.” Katanya.
Untuk mendukung pencapaian target, Dinas Perikanan juga menyiapkan peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) penangkapan ikan. Program ini mencakup perbaikan perahu, pengadaan alat tangkap modern hingga fasilitas penyimpanan ikan seperti cool box. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendampingan bagi nelayan agar bisa terhubung dengan lembaga keuangan maupun pemberi modal.
“Tujuan akhirnya tentu agar nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkas Victor. (nif/aye)