Probolinggo Siap Tancap Gas Perkebunan Tebu
Share
SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan produktivitas sektor perkebunan. Hal ini terlihat melalui kunjungan Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI. Baginda Siagian, ke ruang kerja Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau Gus Haris pada Senin (1/12/2025). Pertemuan tersebut berfokus pada agenda strategis, terutama percepatan program gerakan tanam bersama, bongkar ratoon, serta perluasan tebu tahun 2025 yang saat ini sedang berjalan. Upaya ini selaras dengan penguatan program tebu Probolinggo yang menjadi prioritas daerah.
Kunjungan tersebut menjadi bagian penting. Dalam memastikan bahwa berbagai program perkebunan yang merupakan kebijakan nasional dapat diimplementasikan secara maksimal di tingkat daerah. Pemerintah Kabupaten Probolinggo menaruh perhatian besar pada sektor tebu. Karena memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat dan daya dukung ekonomi lokal.
Pembahasan Agenda Strategis dan Penguatan Program Tebu Probolinggo
Pertemuan antara Gus Haris dan Baginda Siagian berlangsung hangat dan produktif. Fokus utama pembahasan adalah percepatan gerakan tanam bersama, implementasi bongkar ratoon, dan perluasan areal tanam tebu di sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo.
Program bongkar ratoon merupakan langkah penting dalam peremajaan tebu yang bertujuan meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan melakukan pembongkaran dan penanaman kembali, kualitas tanaman tebu diharapkan meningkat sehingga hasil panen lebih optimal. Selain itu, perluasan areal tanam menjadi strategi untuk memperbesar skala produksi gula nasional. Sekaligus memberikan peluang ekonomi lebih besar bagi petani.
Program-program tersebut saat ini telah berjalan dan membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memastikan keberhasilan di lapangan. Pemerintah Kabupaten Probolinggo berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik dari sisi fasilitasi lahan, pendampingan petani, hingga pelaksanaan teknis.
Baca juga: Ratusan Tenaga Ajar Hadiri Seminar Nasional HGN di Probolinggo
Komitmen Pemkab Probolinggo Dukung Kebijakan Nasional
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Probolinggo, Gus Haris, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan berupaya memastikan seluruh program pusat terselenggara dengan baik. Fokus pembangunan perkebunan yang berkelanjutan menjadi prioritas, terutama karena sektor ini berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani tebu.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh program yang digulirkan pemerintah pusat dapat terlaksana optimal di daerah, terutama terkait penguatan sektor perkebunan yang menjadi penopang ekonomi masyarakat,” katanya.
Gus Haris menilai bahwa salah satu aspek penting dalam peningkatan produktivitas perkebunan adalah tersedianya dukungan teknis, benih yang berkualitas, serta pembiayaan yang tepat sasaran. Hal tersebut membutuhkan koordinasi aktif dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, sehingga segala kebutuhan di tingkat daerah dapat terpenuhi secara terukur dan efektif.
Baca juga: Akibat Cuaca Buruk Harga Ikan di Probolinggo Naik
Peran Penting Sektor Tebu dalam Ekonomi Probolinggo
Menurut Gus Haris, sektor perkebunan, khususnya tebu, memiliki kontribusi besar dalam mendukung penghasilan masyarakat. Kabupaten Probolinggo dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi tebu cukup luas. Keberadaan industri gula juga semakin membuka lapangan kerja serta memberikan nilai tambah bagi hasil tebu yang dihasilkan masyarakat.
“Oleh karena itu, sinergi dengan pemerintah pusat harus terus diperkuat agar bantuan teknis, benih dan pembiayaan dapat tersalurkan tepat sasaran,” jelasnya dalam pertemuan tersebut.
Peningkatan produktivitas tebu tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan petani, tetapi juga berpengaruh terhadap rantai pasok industri gula. Dengan pengelolaan yang lebih baik, daerah dapat berkontribusi terhadap stabilitas pasokan gula nasional serta mendukung ketahanan pangan.
Baca juga: APBD Kabupaten Probolinggo 2026 Resmi Disahkan
Penguatan Kolaborasi Pusat–Daerah dalam Program Tebu
Pertemuan antara kedua pihak tidak hanya membahas persoalan teknis, tetapi juga memperkuat hubungan kerja sama antarinstansi. Baginda Siagian selaku perwakilan Kementerian Pertanian RI memberikan apresiasi terhadap kesiapan Pemkab Probolinggo dalam mendukung program perkebunan nasional.
Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat transformasi sektor perkebunan, terutama dalam adaptasi terhadap teknologi pertanian terbaru, pemanfaatan benih unggul, dan manajemen lahan yang lebih efisien. Pemkab Probolinggo dipandang sebagai daerah yang memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan perkebunan berkelanjutan serta mendorong kesejahteraan petani.
Pertemuan tersebut juga menjadi momentum untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan program sebelumnya serta merencanakan langkah strategis yang lebih komprehensif ke depan. Dengan koordinasi yang terus menerus, berbagai tantangan seperti alokasi lahan, distribusi benih, serta manajemen pembiayaan dapat diatasi secara terpadu.
Baca juga: Pemkab Probolinggo Sabet Penghargaan Khusus KPK RI
Harapan atas Implementasi Program Tebu Probolinggo 2025
Melalui kerja sama yang terjalin antara Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, percepatan pelaksanaan program perkebunan tahun 2025 diharapkan memberikan manfaat nyata bagi petani. Langkah ini juga bagian dari penguatan program tebu Probolinggo yang tengah didorong sepanjang tahun.
Percepatan gerakan tanam bersama dan bongkar ratoon akan berdampak pada peningkatan produktivitas lahan. Di sisi lain, perluasan areal tebu akan membuka potensi ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber utama mata pencaharian.
Keberhasilan program ini juga dapat meningkatkan kapasitas industri gula di Kabupaten Probolinggo, sehingga daerah dapat memiliki peran strategis dalam menyokong kebutuhan gula nasional. Sinergi kebijakan pusat dan daerah diharapkan menjadi landasan kuat dalam mewujudkan perkebunan yang berkelanjutan serta tahan terhadap dinamika ekonomi global.
Pertemuan tersebut menegaskan bahwa pembangunan sektor perkebunan harus terus diperkuat melalui komunikasi yang intens, evaluasi rutin, dan pendampingan teknis dari pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten Probolinggo juga diharapkan mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya lokal untuk mendukung keberhasilan program ini. (duh/dny)

