Kasus penularan penyakit di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan (Tangsel) sempat diabaikan pada awalnya, dengan beberapa siswa yang sudah terjangkit cacar air dan gondongan tetap diizinkan masuk. Kepala SMPN 8 Tangsel, Muslih, menjelaskan bahwa keputusan lockdown akhirnya diambil setelah sekolah menyadari bahwa penularan penyakit terjadi di lingkungan yang sama meskipun dari kelas yang berbeda.
“Awalnya ada siswa yang sakit namun tetap hadir di sekolah. Kami kemudian mengidentifikasi bahwa penyakit ini menular di ruangan yang sama, walaupun berasal dari kelas yang berbeda,” jelas Muslih dalam keterangan yang disampaikannya pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Kondisi Memburuk Akibat Kurangnya Respon Orang Tua
Pihak sekolah sebenarnya telah mengimbau orang tua siswa untuk tidak memaksa anak-anak mereka yang sakit tetap bersekolah, terutama pada saat ujian tengah semester (UTS) di September 2024. Namun, imbauan tersebut tidak banyak diindahkan, sehingga kasus cacar air dan gondongan terus bertambah. Pada Kamis, 26 September 2024, sekolah kembali meminta agar orang tua tidak memaksakan anak yang tidak enak badan untuk tetap datang ke sekolah, namun langkah ini masih belum cukup untuk menghentikan penularan.
Baca juga : Tiga Hakim PN Surabaya Ditangkap dalam Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur
Lockdown Diterapkan Sebagai Langkah Terakhir
Dengan semakin banyaknya siswa yang terjangkit, SMPN 8 Tangsel akhirnya memutuskan untuk memberlakukan lockdown sepenuhnya sebagai upaya mitigasi. Langkah ini diambil karena kedua penyakit tersebut, meskipun tidak dianggap berat, berpotensi menular dengan cepat di lingkungan sekolah yang padat.
“Lockdown adalah langkah preventif yang sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Kedua penyakit ini, meskipun sering dianggap ringan, dapat memiliki dampak serius, terutama dalam lingkungan sekolah yang padat,” kata Dicky dalam pernyataan tertulisnya pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Menurut laporan dari Liputan6, jumlah total siswa yang terjangkit cacar air dan gondongan mencapai 43 orang. Metro TV News juga melaporkan bahwa dari jumlah tersebut, sekitar 22 siswa didiagnosis cacar air, sementara sisanya mengalami gondongan. (acs)