Type to search

Daerah Surabaya

Ramadhan Tercoreng Perang Sarung, Anggota DPRD Desak Langkah Tegas

Share
Anggota DPRD Jawa Timur Lilik Hendarwati tegaskan tindakan tegas untuk perang sarung FT: Anggota DPRD Jawa Timur Lilik Hendarwati tegaskan tindakan tegas untuk perang sarung/Sc: Wahyu

SUARAGONG.COM – Tradisi perang sarung yang awalnya menjadi permainan khas Ramadan itu, kini berubah menjadi aksi yang meresahkan di berbagai wilayah Surabaya. Bahkan, dalam beberapa kasus, ditemukan adanya senjata tajam yang disembunyikan di dalam sarung, sehingga meningkatkan risiko bentrokan yang lebih berbahaya.

Baca Juga: Warga GSI Kedurus Protes Keras Pembangunan Perumahan Alana, DPRD Surabaya Angkat Bicara

Menanggapi fenomena ini, Anggota DPRD provinsi Jawa Timur dari Dapil 1 Surabaya, Lilik Hendarwati, menegaskan tentang pentingnya langkah tegas dari pemerintah. Serta aparat keamanan untuk mencegah perang sarung berujung pada tindakan kriminal.

“Jika perang sarung mengarah pada kekerasan, meresahkan masyarakat, atau bahkan menimbulkan korban, maka kami mendorong aparat dan pemerintah daerah untuk mengambil langkah pencegahan, seperti patroli keamanan atau sosialisasi ke masyarakat,” ujar Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini.

Tegaskan Ramadan Sebagai Momen yang Positif

Lilik menekankan bahwa Ramadan adalah momen yang seharusnya diisi dengan hal positif. Bukan aksi tawuran terselubung. Oleh karena itu, ia mengajak para generasi muda untuk mengalihkan kegiatan perang sarung ke aktivitas yang lebih positif.

Baca Juga: Agus Cahyono Minta Pemprov Jatim Pastikan Pemberian THR Tepat Waktu

“Sahur harusnya menjadi momen ibadah. Anak-anak muda lebih baik mengisi waktu sahur dengan kegiatan positif seperti sahur bersama, lomba, atau diskusi keagamaan,” katanya.

Selain edukasi, Lilik juga mendorong pemerintah daerah untuk menegakkan aturan yang jelas. Guna mengantisipasi perang sarung yang berubah menjadi aksi brutal. Menurutnya, sanksi tegas perlu diterapkan agar para pelaku tidak mengulangi perbuatannya.

“Pemerintah daerah harus berani mengambil sikap tegas, baik melalui sanksi bagi pelaku kekerasan maupun kebijakan khusus selama Ramadan agar situasi tetap kondusif,” tegasnya.

Mengajak Tokoh Masyarakat

Lebih lanjut, Lilik juga mengajak tokoh masyarakat untuk ikut serta dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat. Terutama generasi muda, bahwa Ramadan adalah bulan kebaikan, bukan bulan untuk melakukan aksi kekerasan yang dapat mencoreng nilai-nilai ibadah.

Baca Juga: RUU TNI: Perkuat Pertahanan atau Kembalinya Dwifungsi ABRI?

“Kami berharap ada keterlibatan ulama dan tokoh masyarakat untuk mengarahkan tradisi ini ke jalur yang lebih positif, bukan sekadar melarang tetapi memberikan alternatif yang lebih bermanfaat,” pungkasnya.

Dengan semakin maraknya perang sarung yang berujung pada kekerasan, langkah cepat dan tegas dari berbagai pihak sangat diperlukan. Agar ketertiban dan keamanan di bulan suci Ramadan tetap terjaga. (Wahyu/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *