Kediri, Suaragong – Kalian tau nggak, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito lagi bikin gebrakan baru nih. Jadi, beliau punya rencana buat ngerapihin Pasar Kandangan. Tapi sebelum semua mulai, Mas Dhito ngajak para pedagang buat ngobrol santai dulu, biar semuanya jalan lancar. Yuk, kita simak cerita seru ini!
Obrolan Santai ala Mas Dhito
Jadi, Rabu kemarin (10/7/2024), Mas Dhito ketemu sama pedagang-pedagang Pasar Kandangan buat ngobrol soal rencana relokasi. Ini bukan pertama kalinya lho, dulu waktu Pasar Wates mau dipindahin ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS), Mas Dhito juga pake cara ngobrol kayak gini. Hasilnya, revitalisasi Pasar Wates sukses besar dan sekarang jadi pasar percontohan di Kediri.
Kenapa Harus Dipindah?
Menurut Mas Dhito, Pasar Kandangan itu pusat ekonomi penting buat Kediri bagian Timur. Nah, beda sama Pasar Wates, rencananya Pasar Kandangan bakal dipindahin ke lokasi yang lebih luas. Tujuannya? Biar lebih nyaman dan nggak bikin macet.
“Hari ini kita ngobrol, soalnya kita nggak mau ambil keputusan sepihak.” Kata Mas Dhito.
Keluhan dan Harapan Pedagang
Pas ngobrol, Mas Dhito nyatet banyak keluhan dan harapan dari pedagang. Mulai dari masalah keamanan pasar, kepemilikan lapak yang lebih dari satu, pemetaan pedagang basah dan kering, sampai pedagang yang jualan di luar area pasar.
“Ini nanti bakal kita hitung secara proporsional, biar pedagang luar bisa masuk tanpa ganggu yang di dalam.” Jelasnya.
Baca juga : Bawang Merah Turun, Kota Malang Deflasi 0,36% di Juni 2024
Lokasi Baru, Harapan Baru
Mas Dhito juga bilang, mereka masih ngecek lokasi baru apakah layak buat ditempati pedagang dan dibangun pasar. Harapannya, relokasi ini bisa ngurangin kemacetan dan masalah-masalah lain di Pasar Kandangan.
Relokasi Pasar Kandangan dan Tantangan Lebih Besar
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, nambahin kalo jumlah pedagang di Pasar Kandangan lebih banyak dibanding Pasar Wates. Data bilang ada 450 pedagang di Pasar Kandangan, sementara di Pasar Wates cuma 386 pedagang.
“Itu belum pedagang baru yang ada di luar, secara luasan Pasar Kandangan juga lebih sempit daripada Pasar Wates.” Ungkapnya.
Pasar Dua Lantai yang Nggak Maksimal
Bangunan pasar dua lantai di Pasar Kandangan ternyata nggak dimanfaatin maksimal. Dari 51 los dan 299 lapak yang ada di atas, cuma 13 yang ditempati. Sisanya kosong dan pedagang pada turun ke bawah, bikin pasar jadi semrawut.
“Kondisi ini bikin pasar kurang tertata. Relokasi bisa jadi solusi yang tepat.” Tambah Tutik.
Baca juga : Pasar Gadang dan Terminal Hamid Rusdi Jadi Satu?
Harapan Mas Dhito
Melalui pendekatan dialog ini, Mas Dhito berharap Pasar Kandangan bisa jadi lebih baik. Konsep sukses Pasar Wates bisa diadopsi, ditambah inovasi sesuai keinginan pedagang dan kebiasaan setempat.
“Konsep Pasar Wates itu bisa kita adopsi, tinggal nanti kita lakukan inovasi. Apa yang perlu ditambah, tergantung keinginan pedagang,” tutup Mas Dhito.
Jadi gaes, relokasi Pasar Kandangan ini bukan cuma buat pindah tempat jualan, tapi juga buat ngebangun pasar yang lebih baik dan nyaman. Semoga dengan pendekatan dialog ini, semua bisa berjalan lancar dan Pasar Kandangan bisa jadi pasar yang keren seperti Pasar Wates. Kita tunggu aja perkembangan selanjutnya! (mam/aji/rfr)