Review KPop Demon Hunters: Animasi Supernatural yang Menyala
Share

SUARAGONG.COM – Siapa sangka, setelah kesuksesan Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023), Sony Pictures Animation (SPA) hadir dengan film animasi musikal bertema K-pop dan pemburu iblis?. Tapi KPop Demon Hunters membuktikan bahwa menyatukan dua kekuatan budaya besar—K-pop dan animasi gaya Spider-Verse. Bukan hanya ide yang masuk akal, tapi juga menyenangkan dan menakjubkan.
Review: KPop Demon Hunters — Kekuatan K-Pop, Komedi, dan Koreografi
Disutradarai oleh Maggie Kang bersama co-director sekaligus penulis Chris Appelhans, KPop Demon Hunters adalah film aksi musikal animasi yang mengusung semangat girl power, persahabatan, dan penerimaan diri, dikemas dalam ledakan visual dan suara yang intens. Ceritanya berfokus pada Huntrix, trio idol Korea yang diam-diam juga merupakan pemburu iblis. Tiga tokoh utamanya—Rumi (Arden Cho), Mira (May Hong), dan Zoey (Jin-Young Yoo)—tidak hanya memikat di atas panggung, tapi juga di medan tempur melawan iblis-iblis haus jiwa dari Raja Iblis Gwi-Ma (diisi suara oleh Lee Byung-hun dari Squid Game).
Baca Juga : Netflix Hadirkan Film Animasi Musikal Keluarga ‘In Your Dreams’
Kpop dan Aksi dalam Satu Animasi
Jika premis ini terdengar seperti perpaduan Sailor Moon, Power Rangers, dan Buffy the Vampire Slayer, maka itu memang sengaja. Namun film ini berhasil membangun identitasnya sendiri lewat lagu-lagu orisinal yang adiktif, animasi memukau, serta karakter yang benar-benar hidup. Lagu-lagu Huntrix—dinyanyikan oleh EJAE, Audrey Nuna, dan Rei Ami—menjadi pendorong emosi dan aksi, layaknya Into the Spider-Verse yang diselimuti beat lo-fi dan rap.
Konflik memuncak saat Huntrix harus menghadapi boyband iblis yang dipimpin Jinu (disuarakan Ahn Hyo-seop, dengan nyanyian oleh Andrew Choi), manusia yang berubah menjadi iblis dengan masa lalu misterius. Pertarungan mereka bukan hanya soal jurus dan nyanyian, tapi juga pergulatan batin tentang masa lalu, rasa percaya diri, dan kekompakan tim.
Visual KPop Demon Hunters adalah kekuatan utama. Animasi multistil, eksplosif, dan penuh warna seolah membawa gaya Spider-Verse, Arcane, dan Mitchells vs. The Machines ke dimensi baru. Koreografi pertarungan yang disinergikan dengan musik menciptakan pengalaman sinematik yang benar-benar imersif. Apalagi dengan dukungan lagu dari para bintang K-pop ternama, seperti Jeongyeon, Jihyo, dan Chaeyoung dari TWICE, yang menulis dan menyanyikan single utama berjudul “Takedown”—sebuah anthem pemberdayaan yang berderap seperti mars tempur.
Baca Juga : Netflix Perkenalkan “Lost in Starlight”, Animasi K-Drama Pertama
Namun di balik semua kilau dan aksi, film ini juga menyentuh. Transformasi emosional Rumi, Mira, dan Zoey—tentang bagaimana mereka menerima sisi rentan dan tidak sempurna dari diri mereka. Ini menjadi inti cerita yang menyentuh hati. Hubungan antar anggota Huntrix terasa natural, mulai dari momen jenaka saat mereka menggoda otot lawan (meskipun mereka iblis), hingga sesi saling curhat yang emosional. Film ini tahu kapan harus lucu, kapan harus serius, dan bagaimana membuat keduanya tetap seimbang.
Kesimpulan:
KPop Demon Hunters adalah anime-style action musical yang berani, kreatif, dan penuh jiwa. Ini bukan sekadar fanservice untuk pecinta K-pop atau penggemar animasi, tapi sebuah pernyataan bahwa animasi bisa menjadi wadah paling ekspresif. Di mana kita bisa menyatukan budaya pop modern dan narasi mendalam. Bagi yang menunggu Beyond the Spider-Verse, film ini adalah sajian penunda rindu yang sangat layak dinikmati. Rekomendasi: Wajib tonton bagi penggemar Spider-Verse, K-pop, animasi, dan semua yang mencari hiburan penuh gaya dan hati. (Aye)