Ricuh Demo 50 Ribu Warga di Pati, Ini 5 Tuntutannya
Share
SUARAGONG.COM – Aksi demonstrasi atau Demo ribuan warga di Alun-Alun Kota Pati, tepat di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten, Rabu (13/8/2025), berakhir ricuh. Massa yang memprotes kebijakan Bupati Pati Sudewo itu awalnya berjalan damai, namun memanas setelah tuntutan mereka tidak direspons.
5 Tuntutan Warga di Demo Pati
Kericuhan pecah saat massa mulai melempari Pendopo Kabupaten Pati dengan botol air mineral. Situasi semakin tak terkendali ketika Bupati Sudewo tak juga hadir untuk menemui mereka. Pantauan di lokasi, satu unit mobil dinas Polres Grobogan dilaporkan dibakar massa, sementara pagar pendopo roboh. Polisi sempat melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Bahkan, sejumlah emak-emak yang membawa anak kecil juga ikut dalam aksi ini, awalnya mengira demonstrasi akan berlangsung damai. Namun, kepanikan terjadi saat situasi memanas, membuat beberapa anak dan balita pingsan akibat sesak napas.
Baca Juga : Bupati Pati Batalkan Kenaikan PBB-P2 250 Persen
Keputusan Yang Arogan dan Layak Dilengserkan
Menurut inisiator aksi Ahmad Husen dan orator Syaiful Ayubi, Bupati Pati Sudewo dinilai arogan dan layak dilengserkan. Mereka menyerukan warga untuk bertahan hingga malam hari sampai tuntutan dipenuhi.
“Kita datang 50 ribu orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo pengecut tidak berani menampakkan diri,” teriak salah satu pendemo lewat pengeras suara.
Ketegangan semakin meningkat lantaran tidak ada satu pun perwakilan pemerintah yang menemui massa.
Baca Juga : Sederet Kehebohan Bupati Pati Sudewo yang Viral
5 Tuntutan Warga Pati:
- Meminta Bupati Sudewo mundur dari jabatan.
- Menolak penerapan lima hari sekolah.
- Menolak renovasi Alun-Alun Pati dengan anggaran Rp2 miliar.
- Menolak pembongkaran total Masjid Alun-Alun Pati yang bersejarah.
- Menolak proyek videotron senilai Rp1,39 miliar.
Aksi ini menjadi salah satu demo terbesar di Pati dalam beberapa tahun terakhir, dengan jumlah peserta yang diklaim mencapai puluhan ribu orang. Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemkab Pati terkait tuntutan warga maupun kericuhan yang terjadi. (Aye/sg)

