Rombongan AHY Salip Mobil Sultan HB X
Share

SUARAGONG.COM – Beberapa hari ini jagat medsos rame soal video yang katanya memperlihatkan rombongan AHY salip mobil Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) waktu lampu merah di Yogyakarta. Gara-garanya caption dan komentar yang bilang loh, ini Menteri AHY disalip Sultan? tapi tunggu dulu, banyak pihak membantah keras narasi itu. Yuk kita kulik kisahnya, jangan asal comot dari timeline.
Kronologi Singkat Apa yang Viral?
- Video tersebut memperlihatkan mobil Sri SUltan HB X berhenti di lampu merah, lalu dari belakang muncul rombongan mobil pengawal berpola tot-tot wuk-wuk yang menyalip dari kanan dan belakang.
- Akun media sosial ramai mengaitkan bahwa rombongan pengawal itu adalah bagian iring-iringan Kemenko Infrastruktur yang dipimpin AHY. Narasi ini tersebar lewat caption dan komenten netizen.
- Warga setempat sempat menyebutkan bahwa mobil HB X waktu itu tidak dikawal polisi. Ada juga yang menyebut bahwa mobil itu milik Sultan sendiri, bukan mobil dinas, karena beliau memang dikenal sering menggunakan kendaraan pribadi saat kunjungan.
Baca juga: Viral Pernikahan Kakek Tarman dan Shela di Pacitan
Stafsus Marah & Klarifikasi Asbun
Staf Khusus Menko Infrastruktur di bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Herzaky Mahendra Putra, yang sering disebut stafsus AHY, melayangkan bantahan keras. Beberapa poin yang ditekankan:
- AHY Sudah Meninggalkan Lokasi Duluan
Herzaky bilang bahwa AHY dan rombongannya telah berangkat sekitar 30 menit lebih awal dari lokasi kegiatan di Gunungkidul sebelum Sultan. Jadi sangat tidak logis kalau mereka kemudian menyalip Sultan di lampu merah. - Tuduhan Itu Tidak Berdasar
Menurut Herzaky, narasi bahwa rombongan AHY melewati Sultan seperti dalam video itu adalah klaim tanpa dasar kuat. - Cek Nomor Plat Merah Dulu
Ia menyarankan netizen agar ngecek kendaraan yang ada di rombongan, terutama mobil berplat merah yang bisa dihubungkan ke instansi manapun. - Pesan Agar Berhati-hati Berkicau
Herzaky juga menyinggung bahwa ada pihak yang memberi komentar tanpa ngecek fakta, sehingga muncul kesan asbun.
Intinya stafsus merasa tersinggung karena AHY disebut ikut menyalip, dan dia minta media & netizen agar lebih verifikasi dulu sebelum menyebar klaim.
Baca juga: Halim Kalla, Adik Jusuf Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar
Perspektif Jawa Tengah & Yogyakarta
Dari sudut pandang lokal (Jogja & DIY), ada info tambahan yang menarik:
- Koordinator Humas Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, menyebut bahwa mobil Sultan dalam video adalah milik pribadi Sultan. Dia juga menjelaskan bahwa Sultan memang jarang memakai pengawalan dalam perjalanan, kalaupun saat kunjungan.
- Warga lokal yang menyaksikan kejadian itu menyebut bahwa rombongan pengawal muncul tiba-tiba dan mobil Sultan sendirian tanpa protokoler. Hal ini menguatkan kesan publik bahwa narasi AHY nyalip Sultan itu terlalu gegabah.
- Media nasional seperti Tempo juga menyempatkan sorotan pada peristiwa ini dalam rangka daftar populer, membandingkan dengan topik lainnya.
Baca juga: PDIP Resmi Ajukan Sengketa Pilgub Jawa Tengah dan Jawa Timur ke MK
Kenapa Rombongan AHY Salip Mobil Bisa Meleset?
Beberapa pelajaran dari insiden ini:
- Efek Viral dan Asumsi Cepat
Ketika video viral, banyak yang langsung tebak narasi tanpa cek latar belakang. Apalagi kalau ada partai, tokoh politik atau koneksi instansi. - Kurangnya Klarifikasi Awal
Banyak media dan akun sosial yang langsung share klaim tanpa konfirmasi ke pihak terkait, terutama Kemenko Infrastruktur atau stafsus AHY. - Waktu dan Urutan Penting
Dalam narasi pihak satfsus urutan pergerakan adalah kunci agar tudingan menyalip itu gak bisa diteruma secara logika. - Kekhawatiran Fitnah dan Reputasi
Bila tuduhan seperti ini menyebar tanpa klarifikasi, bisa merugikan nama baik orang / institusi. Stafsus jelas menyebut hal itu merugikan.
Baca juga: Mobil HR-V Hilang di Jabung Ditemukan Utuh di Madura
Siapa yang Benar?
Kalau harus ditarik garis besar:
- Klaim rombongan AHY salip mobil berpotensi keliru atau setidaknya sangat prematur, berdasarkan bantahan stafsus dan urutan keterlambatan waktu.
- Namun, karena video itu nyata dan mengundang pertanyaan, netizen punya tanggung jawab untuk cek fakta dulu, bukan asal share narasi.
- Bila kamu sebagai pembaca, baiknya tunggu klarifikasi resmi, mengecek sumber dan hindari menyebarkan klaim kalau belum verifikasi. (dny)