SUARAGONG.COM – Sah! Donald Trump resmi menjabat Presiden Amerika Serikat lagi hari ini. Donald J. Trump resmi bekerja di Gedung Putih kembali untuk periode kedua sebagai Presiden ke 47 Amerika Serikat.
Konglomerat properti keturunan Jerman itu mengambil sumpah jabatan presiden di Gedung Capitol secara indoor. Dikarenakan temperatur cuaca yang ekstrem di wilayah Washington D.C dan sekitarnya yang mencapai minus 5 derajat celcius.
Acara inaugurasi atau pelantikan ini menandakan hari pertama Donald J. Trump kembali berkuasa sebagai Presiden Negara Adikuasa tersebut.
Kepresidenannya kali ini akan membawa dampak baik bagi Amerika Serikat sendiri maupun bagi dunia internasional.
Baca Juga: Donald Trump akan Sahkan 100 Perpres
Prosesi Malam Inaugurasi dan Inaugurasi Trump
Adapun prosesi inaugurasi terbagi menjadi dua sesi. Yaitu malam inaugurasi atau semalam sebelum inaugurasi dan juga sesi inaugurasi keesokan harinya.
Malam Inaugurasi
Pada malam inaugurasi Presiden Donald Trump pada 20 Januari 2025, sejumlah peristiwa penting terjadi. Upacara pelantikan yang semula direncanakan di luar ruangan dipindahkan ke dalam Rotunda Capitol karena suhu ekstrem mencapai -7°C.
Acara dihadiri oleh tokoh politik internasional dari sayap kanan. Seperti Presiden Argentina, Javier Milei, hingga Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni.
Selain itu acara malam itu dimeriahkan oleh grup musik Village People yang menyanyikan lagu Y.M.C.A yang sering digaungkan pada saat kampanye Trump.
Hari Inaugurasi
Hari Inaugurasi dihadiri banyak tamu undangan, baik dari publik Amerika Serikat maupun dari publik internasional. Inaugurasi ini bertepatan dengan hari Martin Luther King Jr. Aktivis pembela hak-hak Afrika-Amerika.
Mantan presiden Amerika Serikat yang masih hidup beserta pasangan mereka masing masing hadir dan duduk disebelah kiri podium, sementara keluarga presiden dan wakil presiden terpilih duduk disebelah kanan.
Acara dimulai dengan pidato dari pelaksana acara inaugurasi, Perwakilan Senat AS, diikuti pembacaan doa dalam Agama Kristen. Lalu puncak acara atau pengucapan sumpah jabatan dimulai dengan wakil presiden terpilih terlebih dahulu.
Puncak acara diakhiri dengan lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star Spangled Banner. Kemudian diikuti lagu patriotik Hymn of The Republic.
Pidato Trump
Pidato Trump lebih berfokus pada persatuan politik dan akhir polarisasi politik antara Republikan dan Demokrat. Trump mengajak semua lapisan masyarakat AS untuk membuat negara tersebut kembali menjadi besar kembali, sebagaimana slogan yang sering ia ucapkan selama kampanye.
Trump juga menyinggung pentingnya pemulihan nasional dari segala krisis. Baik ekonomi maupun sosial. Ia juga sempat menyinggung kebakaran di Los Angeles.
Dan turut mengajak semua lapisan masyarakat untuk segera menangani kebakaran tersebut. Ia berjanji akan mengatasi “kemunduran” Amerika Serikat secepatnya.
Harapan Rakyat Amerika Serikat dan Dunia
Tentunya dengan dilantiknya pemilik properti di Mar-a-Lago, Florida ini sebagai Presiden AS kembali, ada harapan baik dari masyarakat Amerika Serikat maupun Internasional.
Tentunya meskipun ada perbedaan harapan antara kedua publik tersebut, diharapkan Trump mampu memberikan solusi yang adil.
Harapan Rakyat Amerika
Rakyat Amerika mengharapkan pemimpin yang mampu mengatasi tantangan domestik seperti ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan Inflasi yang melanda Negeri Paman Sam itu sejak 2 tahun terakhir pemerintahan Presiden Joe Biden.
Selain itu, banyak yang ingin melihat perubahan nyata dalam sistem pendidikan dan perumahan, agar lebih inklusif dan terjangkau.
Upaya meningkatkan infrastruktur dan teknologi ramah lingkungan juga menjadi prioritas. Dalam hal persatuan, masyarakat mendambakan pengurangan polarisasi politik serta langkah konkret yang dapat memulihkan kepercayaan terhadap pemerintahan.
Harapan Publik Internasional
Dunia berharap Amerika Serikat dibawah Trump memainkan peran lebih positif dalam diplomasi global, khususnya terkait konflik di Ukraina dan Timur Tengah.
Sementara itu negara-negara berkembang seperti Indonesia mendambakan kebijakan perdagangan yang adil serta bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan.
Upaya memperbaiki hubungan dengan sekutu dan menjaga perdamaian di wilayah konflik juga menjadi harapan besar komunitas internasional untuk masa kepresidenan Trump kali ini. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News