Type to search

Ekonomi Pemerintahan

Samwil Dorong Merger BUMD Jawa Timur yang Tak Beri Kontribusi PAD

Share
Wakil rakyat DPRD Provinsi Jawa Timur Dr. H. Samwil, SH, MM mendorong rencana merger BUMD Jawa Timur.

SUARAGONG.COM – Wakil rakyat DPRD Provinsi Jawa Timur Dr. H. Samwil, SH, MM mendorong rencana merger BUMD Jawa Timur. Di mana BUMD ini dinilai sudah tidak produktif dan belum memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wacana ini muncul sebagai bagian dari upaya menekan potensi kerugian APBD akibat pengelolaan yang dinilai tidak profesional.

Samwil: Tekan Kerugian APBD, BUMD Mati Suri Harus Merger

Menurut anggota Komisi C DPRD Jatim ini, sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jatim saat ini masih ‘mati suri’. Selain tidak menghasilkan PAD, BUMD tersebut justru membebani keuangan daerah karena harus menanggung biaya perawatan aset yang mangkrak.

“Ada BUMD yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah memberi dampak positif untuk PAD Jawa Timur. Komisi C wacanakan agar BUMD seperti ini segera dimerger,” tegas Samwil, Kamis (29/5/2025).

Baca Juga : 844 BUMN Kini di Bawah Danantara, Aset Kelolaan Dekati USD 1 Triliun

Bank Jatim Jadi Satu-satunya BUMD yang Diandalkan

Lebih lanjut, Samwil menyoroti bahwa dari sekian banyak BUMD, hanya Bank Jatim yang masih konsisten memberikan kontribusi PAD bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, Bank Jatim juga sedang menghadapi persoalan internal yang harus segera diselesaikan.

“Saat ini cuma Bank Jatim yang masih bisa diandalkan. Tapi mereka juga sedang dilanda persoalan. Artinya, BUMD lain harus dievaluasi total agar tidak terus-menerus menjadi beban,” ucapnya.

Baca Juga : Gubernur Jatim Nyatakan Dukungan Pembentukan BUMD Pangan

Pimpinan BUMD Harus Dievaluasi Total

Politisi Demokrat ini juga mengkritisi jajaran pimpinan di beberapa BUMD yang dinilai tidak bekerja optimal dan minim inovasi. Ia menegaskan perlunya perombakan kepemimpinan agar BUMD bisa berkembang dan memberikan nilai tambah bagi daerah.

“Kalau kepala BUMD masih seperti sekarang, ya harus diganti. Kita butuh manajemen yang punya visi dan mampu menggerakkan perusahaan agar memberikan kontribusi nyata,” katanya.

Samwil menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Jatim yang belum sepenuhnya merealisasikan rekomendasi dari Komisi C. Ia mengungkap bahwa masih ada tiga direksi lama yang tetap menjabat, meski sebelumnya telah diminta untuk diganti.

“Yang kita minta itu mayoritas direksi Bank Jatim berasal dari internal yang memang tahu kondisi dan kebutuhan perusahaan. Kita hanya mengawasi, bukan menetapkan. Tapi harapan kita Bank Jatim tetap sehat dan profesional,” ujar Samwil.

Dengan kondisi saat ini, Samwil menilai merger BUMD mati suri di Jawa Timur adalah langkah paling realistis untuk mengurangi beban APBD dan meningkatkan efisiensi pengelolaan aset daerah. (Wahyu/Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *