Malang, Suaragong – Arema singkatan dari Arek Malang. Apakah nama itu menapak tilas dari Patih sejarah Kerajaan Singhasari, Kebo Arema? Berikut penelusuran dan ulasan Suara Gong.
Sebuah Komunitas Asal Malang
Sejarah Arema kemudian menjadi sebuah “subkultur” dengan identitas, simbol, dan karakter, bagi masyarakat Malang. Meski ada Arema, soal olahraga, cabang Tinju Malang, sejatinya lebih awal dikenal.
Ingat legenda petinju Monod, Wongso Suseno, dan Nurhuda. Berikutnya baru sepak bola yang digandrungi Arek Malang. Bahkan Malang, juga punya stadion tertua di Indonesia. Yaitu Stadion Gajayana.
Seperti sudah menjadi takdir, Malang, lekat dengan Arema, dan Sepak bola. Kelahiran tim sepak bola Arema, adalah sebuah keniscayaan. PS Arema,Arema Football Club, atau Persatuan Sepak Bola Arema, benar-benar lahir pada 11 Agustus 1987. Semangatnya tentu mengembangkan persepakbolaan di Malang.
Pada masa itu, tim asal Malang, lainnya, ada Persema Malang. Intinya sepak bola bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Adalah sang Jenderal Acub Zaenal, mantan Gubernur Irian Jaya, ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an.
Pertama kali punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub galatama di Kota Malang.Acub Zaenal, sebelumnya juga membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86. Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, SIWO PWI Malang, kemudian menggelar seminar sehari.
Tujuannya untuk melihat dan memastikan “Kota Malang, saatnya memiliki klub Galatama”Diprakarsai Drs. Heruyogi, dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) seminar itu kemudian berlangsung di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang.
Temanya “Klub Galatama dan Kota Malang”. Narasumber saat itu Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Walikota Tom Uripan (Alm).
Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar adalah Kota Malang, dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang profesional.Awal berdirinya Arema, tidak lepas dari peran besar Derek, dengan Armada 86-nya. Nama Arema, awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema.
Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek, mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan.
Bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena terhimpit pendanaan.Acub Zaenal, lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema Galatama.
Berdirinya pun ditetapkan pada 11 Agustus 1987 sesuai akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58.Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu seperti air mengalir begitu saja. Tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus. Dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu identik dg Zodiac Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop)”.
Perjalanan Arema di Liga
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah tujuh kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk delapan besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema, tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui.
Sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema, mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim.
Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC, diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Investa tbk ,pada pertengahan musim kompetisi 2003. Meskipun pada akhirnya, Arema terdegradasi ke Divisi I.
Babak baru Arema yang “Go Publik” dimulai. Sejak kepemilikan Arema, dipegang PT Bentoel Internasional Tbk, prestasinya semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005 dan 2006 juara Copa Indonesia, dan 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18. (ind/eko)