Gubernur Jatim Tinjau Hari Pertama Sekolah Rakyat Kota Probolinggo

SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung hari pertama pelaksanaan Sekolah Rakyat Probolinggo, Senin (14/7/2025). Sekolah ini berlokasi di SDN 4 Mayangan dan merupakan bagian dari program nasional pendidikan berbasis asrama yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Dalam keterangannya, Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa program Sekolah Rakyat dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap 1A dimulai hari ini dengan kehadiran 1.180 siswa dari total 1.183 peserta. Tiga siswa lainnya berhalangan hadir karena alasan kesehatan. Selanjutnya, tahap 1B akan dimulai pada 19 Juli dan 1C pada bulan September.

“Ini tonggak penting karena pembelajaran berbasis asrama memungkinkan pembinaan karakter yang lebih intens. Ada wali asrama dan wali asuh untuk mendampingi anak-anak dalam proses pembelajaran akademik sekaligus karakter,” ujar Khofifah.

Sekolah Rakyat Probolinggo Jadi Percontohan Nasional

Sekolah Rakyat di Probolinggo menjadi salah satu percontohan pelaksanaan program ini karena fasilitas asramanya yang dianggap sangat representatif. Gubernur Khofifah mengaku tertarik datang langsung setelah melihat dokumentasi visual dari Kepala Dinas Sosial Jatim.

“Saya lihat foto-foto asramanya bagus sekali, dan ternyata benar. Ruangannya nyaman, bersih, dan layak bagi anak-anak,” ungkap Khofifah di sela kunjungan.

Ia juga menyarankan kepada Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, agar waktu belajar para siswa juga diisi dengan penguatan nilai keagamaan, seperti menghafal Al-Qur’an. Tujuannya adalah agar pembentukan karakter anak tidak hanya bersifat akademis, tapi juga spiritual.

Baca juga: Sekolah Rakyat Jombang Dimulai, 100 Siswa Tinggal di Asrama

Sekolah Rakyat Beri Dampak Nyata untuk Keluarga Kurang Mampu

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, mengungkapkan rasa syukurnya atas dipilihnya kota tersebut sebagai lokasi pelaksanaan awal program. Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat menjadi solusi konkret dalam memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang setara.

“Kami merasa terhormat dan bersyukur. Program ini adalah berkah besar bagi warga, khususnya anak-anak dari keluarga prasejahtera,” ujarnya.

Program Sekolah Rakyat di Probolinggo mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satu wali murid, Susanti (26), warga Triwung Kidul, mengaku sangat terbantu. “Anak saya sekarang bisa sekolah tanpa biaya, tinggal di asrama, dan dapat makan tiga kali sehari. Ini sangat meringankan,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Anak-anak peserta program juga menerima berbagai fasilitas seperti:

• Pembinaan karakter harian
• Perlengkapan sekolah lengkap
• Akses makan dan tempat tinggal yang layak

Baca juga: Wali Kota Wahyu Tinjau Sekolah Rakyat Menengah Pertama 16 Malang

Bantuan Sosial Lengkap dari Pemprov Jawa Timur

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial secara simbolis kepada para siswa dan masyarakat. Bantuan tersebut meliputi:

• 100 pasang sepatu dan paket perlengkapan sekolah
• ASPD (Asisten Sosial Penyandang Disabilitas)
• Bantuan PKH Plus untuk lansia
• BLT bagi buruh pabrik rokok
• Bantuan kewirausahaan
• Alat bantu mobilitas untuk lansia dan penyandang disabilitas
• Tali asih untuk relawan sosial seperti TKSK dan Tagana

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Probolinggo Ina Dwi Lestari, Forkopimda Kota Probolinggo, perwakilan Bank Jatim, dan berbagai pimpinan OPD Provinsi dan Kota Probolinggo.

Baca juga: Wali Kota Batu Tinjau Langsung Sekolah Rakyat di Gedung Bima Sakti

Pemerataan Pendidikan Bukan Lagi Wacana

Kunjungan Gubernur Khofifah ke Sekolah Rakyat di Probolinggo bukan hanya simbolis, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mendorong pendidikan inklusif yang bisa diakses oleh semua kalangan. Program ini membuktikan bahwa dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, pendidikan bisa menjadi alat pemutus kemiskinan secara sistemik. (duh/dny)