Depok, Suaragong – Seorang selebgram dari Medan (ENS) dan sedang hits di media sosial, meninggal dunia setelah menjalani operasi sedot lemak di klinik WSJ Depok. Operasi tersebut berlangsung tidak seperti yang diharapkan. Karena korban mengalami pecah pembuluh darah yang mengakibatkan kondisinya memburuk secara drastis.
Kejadian tragis ini mengundang banyak tanya dan perhatian publik. Menurut Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Pradana, korban mengalami pecah pembuluh darah. Saat operasi sedot lemak dilakukan pada kedua lengan. Meskipun telah dibawa ke rumah sakit terdekat, nyawa ENS tidak dapat diselamatkan.
Kuasa hukum Klinik WSJ, Rikardo Siahaan, mengungkapkan bahwa prosedur sedot lemak berjalan lancar awalnya. Namun, korban tiba-tiba pingsan saat proses sedot lemak dilakukan. Diikuti dengan kejang-kejang. Upaya dokter untuk memberikan pertolongan dengan infus malah berakhir tragis ketika pembuluh darah korban pecah.
Dr. Teuku Adifitrian, seorang spesialis bedah plastik memberi penjelasan. Bahwa sedot lemak meskipun umumnya aman jika dilakukan dengan prosedur yang benar, tetap memiliki risiko komplikasi serius seperti emboli. Emboli terjadi ketika lemak yang terlepas menyumbat organ vital dalam tubuh. Yang bisa berujung fatal bahkan di atas meja operasi.
Tanggapan Dokter Tompi
Dokter Tompi menegaskan bahwa keberhasilan sedot lemak sangat bergantung pada tempat dan dokter yang melakukannya. Serta prosedur yang diikuti dengan ketat sejak awal hingga pasca-operasi. Risiko komplikasi seperti infeksi, seroma (penumpukan cairan di bawah kulit), dan kerusakan kulit juga bisa terjadi jika tindakan medis tidak dilakukan dengan cermat.
ENS, yang telah dimakamkan di Medan, Sumatera Utara, setelah perjalanan panjang dari Depok, sekarang menjadi perhatian utama Polres Metro Depok. Mereka sedang memeriksa saksi-saksi kunci. Termasuk dokter yang bertanggung jawab. Serta suami dari pemilik klinik tempat operasi dilakukan.
Kematian ENS menjadi peringatan serius bagi semua pihak terkait. Untuk memastikan bahwa tindakan medis, terutama yang bersifat kosmetik seperti sedot lemak, harus dilakukan dengan standar keselamatan tertinggi. Semua pihak, baik dokter maupun pasien harus memahami risiko yang terlibat. Dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.
Baca juga : Tips Bakar Lemak dengan Jalan Kaki
Kisah ini juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya memilih prosedur medis dengan hati-hati. Serta memastikan bahwa kita selalu memahami segala risiko yang terlibat. Sebelum memutuskan untuk menjalani suatu operasi. (rfr)