Sempat Tertunda, MBG di SMPN 5 Kepanjen Berjalan Lancar
Share

SUARAGONG.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 5 Kepanjen berjalan lancar tanpa kendala berarti. Sekolah ini menjadi salah satu penerima manfaat baru dari program pemerintah tersebut, yang mulai terealisasi tahun ini setelah sebelumnya digelontorkan sejak tahun lalu.
MBG di SMPN 5 Kepanjen Berjalan Lancar, Guru Pastikan Distribusi Tepat Waktu dan Aman
Achmad Chumaidillah, guru sekaligus penanggung jawab MBG di sekolah tersebut, mengatakan bahwa distribusi pertama kali dilakukan pada 7 Oktober 2025 dan berjalan sesuai rencana.
“Lancar dalam arti dari pengantaran SPPG ke sekolah aman. Begitu datang langsung dieksekusi,” ujarnya menegaskan.
Secara teknis, pengiriman makanan dari Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) dilakukan tepat pukul 10.00 WIB. Setibanya di sekolah, paket MBG langsung dialihkan ke ruang khusus yang sudah disediakan sebelum dibagikan ke siswa. Setelah dihitung sesuai jumlah penerima, perwakilan tiap kelas kemudian mengambil paket tersebut untuk dibagikan.
“Ketika MBG datang itu sudah harus diberi ke anak-anak tanpa ditunda. Ini untuk mengantisipasi lamanya makanan di jalan dan mencegah perubahan kualitas,” jelasnya.
Baca Juga :SMPN 3 Kepanjen Jadi Salah Satu Sekolah Unggulan di Kabupaten Malang
688 Penerima Manfaat MBG
Total penerima MBG di SMPN 5 Kepanjen mencapai sekitar 688 siswa. Chumaidillah menambahkan, pihak sekolah rutin berkoordinasi dengan SPPG mengenai menu harian, termasuk saat ada makanan yang perlu segera dikonsumsi.
“Seperti hari ini, ada menu susu yang tidak boleh dibawa pulang dan harus segera diminum. Saya sudah komunikasi dengan koordinator SPPG, katanya tidak boleh dikonsumsi lebih dari empat jam,” ungkapnya.
SPPG yang menyuplai makanan untuk SMPN 5 Kepanjen adalah SPPG Mangurejo, yang baru diresmikan bulan lalu. Menurutnya, meskipun pelaksanaan MBG pertama kali dijadwalkan sejak 29 September, adanya kebijakan pembatasan produksi untuk dapur baru sempat menunda pelaksanaan. Langkah tersebut diambil demi memastikan kelayakan dan alur kerja yang sesuai prosedur.
Lebih lanjut, Chumaidillah menegaskan bahwa dapur dan bahan pangan dari SPPG Mangurejo dalam kondisi layak. Tantangan utama justru datang dari faktor waktu pengiriman yang kerap bersinggungan dengan jam pelajaran sekolah.
“Kadang paket datang berbarengan dengan jam pelajaran. Ini yang akan kami koordinasikan lebih lanjut agar tidak mengganggu kegiatan belajar,” katanya.
Antisipasi Pihak Sekolah Bersama SPPG
Menanggapi isu yang sempat mencuat terkait kasus makanan berbau di sekolah lain. Pihaknya menegaskan pentingnya disiplin terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam distribusi dan konsumsi MBG.
“Yang paling penting jangan ada penundaan pembagian. Begitu datang, langsung diberikan. Kami juga edukasi siswa untuk selalu memeriksa makanan bersama-sama sebelum dikonsumsi,” tegasnya.
Sebagai bagian dari pembentukan karakter, pihak sekolah bahkan mengajarkan siswa untuk tertib dan teliti sebelum makan.
“Sebelum makan, anak-anak kami ajak membuka bersama, mengecek bau dan warna, lalu berdoa bersama. Ini bagian dari edukasi agar mereka tidak sembarangan makan,” tuturnya.
Dengan sistem yang sudah terorganisasi, pihak sekolah berharap pelaksanaan MBG di SMPN 5 Kepanjen bisa menjadi contoh praktik baik penerapan program makan bergizi yang aman dan tepat sasaran. (Aye)