Sensasi Rafting Dan Tubing di Desa Wisata Neglasari Bogor
Share

SUARAGONG.COM – Desa Wisata Neglasari di Kabupaten Bogor menawarkan pengalaman wisata alam yang unik dan memacu adrenalin. Dikelilingi oleh perkebunan hijau dan aliran sungai yang deras, desa ini menjadi destinasi menarik bagi pecinta wisata alam dan petualangan.
Petualangan Alam Di Desa Wisata Neglasari
Perjalanan menuju Desa Wisata Neglasari membutuhkan waktu sekitar 35–40 menit dari pusat Kota Bogor menggunakan sepeda motor.
Namun, akses jalan yang sedang diperbaiki saat itu membuat perjalanan sedikit lebih menantang. Meski harus melewati jalur alternatif yang sempit dan berkelok, pemandangan perkebunan warga di sepanjang jalan menjadi hiburan tersendiri.
Baca Juga: Menjelajahi Gardens by the Bay Di Singapura
Setibanya di desa, para wisatawan akan disambut dengan keramahan penduduk lokal dan pengelola wisata. Sebelum memulai aktivitas, wisatawan diajak beristirahat sejenak di sebuah saung tradisional.
Desa ini tidak hanya menawarkan aktivitas menantang seperti body rafting dan river tubing, tetapi juga wisata kebun jeruk yang memungkinkan pengunjung mencicipi langsung jeruk segar dari pohonnya.
Sensasi Rafting dan Tubing Di Sungai Neglasari
Setelah puas menikmati suasana kebun, perjalanan dilanjutkan ke sungai untuk mencoba rafting dan tubing. Sebelum memulai, para wisatawan diberikan perlengkapan keselamatan serta arahan dari instruktur berpengalaman.
Baca Juga: Jelajahi Labuan Cermin Petualangan di Danau Dua Rasa
Rafting dan tubing di sungai ini menawarkan pengalaman yang berbeda. River tubing menggunakan ban besar untuk mengarungi arus sungai, sedangkan body rafting lebih menantang karena wisatawan harus mengikuti aliran sungai tanpa alat bantu.
Selain memacu adrenalin, kegiatan ini juga memberikan pengalaman menikmati pemandangan alam yang luar biasa, dengan tebing-tebing alami dan pepohonan rindang di sepanjang jalur sungai.
Dampak Ekowisata Bagi Masyarakat Lokal
Wisata di Desa Neglasari tidak hanya memberikan keseruan bagi pengunjung, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Sistem pengelolaan wisata berbasis komunitas ini membuka peluang kerja bagi penduduk setempat, mulai dari menjadi instruktur rafting hingga mengelola usaha kuliner bagi wisatawan.
Dengan konsep ekowisata berbasis komunitas, Desa Wisata Neglasari menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat berjalan selaras dengan pemberdayaan masyarakat dan pelestarian alam. Wisata ini terbuka untuk umum setiap hari Minggu dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, dan bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin merasakan wisata alam yang berbeda.(Til/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News