Tim Sepatu Roda Kabupaten Malang Akhiri Dengan 5 Emas di Porprov
Share

SUARAGONG.COM – Cabang olahraga sepatu roda Kabupaten Malang resmi menutup rangkaian pertandingan di ajang Porprov IX Jawa Timur 2025 dengan perolehan membanggakan, yaitu 5 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Capaian ini turut diperkuat dengan raihan medali dari cabang olahraga skateboard.
Akhiri Laga dengan 5 Emas, Sepatu Roda Kabupaten Malang Akui Perlu Evaluasi Tim
Namun, pada nomor terakhir yang digelar pada hari penutupan, tim sepatu roda putri Kabupaten Malang hanya mampu menempati posisi kedua di nomor beregu kategori race putri. Pelatih tim Kabupaten Malang, Hadi Sutrisno, mengungkapkan bahwa hasil ini tak lepas dari tantangan internal tim, mulai dari ketidakseimbangan komposisi pemain hingga minimnya waktu latihan bersama.
“Evaluasi kami yang utama adalah kurangnya pondasi tim yang seimbang dalam kategori beregu ini serta perlunya latihan lebih rutin dan terstruktur,” ungkap Hadi, Jumat (5/7/2025).
Baca Juga : 4 Emas dari Arena Sepatu Roda, Kabupaten Malang Lampaui Target KONI
Kekurangan Atlet
Hadi menjelaskan bahwa dalam kategori beregu, kekompakan dan keseimbangan tiga atlet dalam satu tim menjadi kunci utama. Sayangnya, tim Kabupaten Malang terkendala oleh jumlah atlet yang terbatas. Ia mengungkapkan bahwa dari seluruh nomor yang dipertandingkan, Kabupaten Malang hanya memiliki 6 atlet yang siap bertanding.
“Untuk tim putra, kami bahkan tidak bisa ikut serta karena hanya memiliki satu atlet sepatu roda putra. Jadi kami harus fokus di nomor-nomor yang memungkinkan saja,” tegasnya.
Meski begitu, raihan 5 emas dan tambahan medali dari nomor skateboard tetap menjadi hasil yang patut dibanggakan. Di sisi lain, Hadi juga menyoroti kesiapan venue dan fasilitas pertandingan yang menurutnya masih terburu-buru dalam penyelesaiannya.
“Fasilitas dan trek belum sepenuhnya siap saat hari-hari awal pertandingan. Hal ini menghambat atlet kami untuk beradaptasi dengan lintasan, karena minim waktu untuk menjajal lapangan,” katanya.
Kendati menghadapi berbagai keterbatasan, pelatih dan tim sepatu roda Kabupaten Malang tetap menilai bahwa Porprov kali ini memberi banyak pelajaran penting. Selain sebagai ajang kompetisi, momentum ini juga membuka ruang evaluasi menyeluruh untuk pengembangan cabor sepatu roda ke depan.
“Ke depan kita butuh regenerasi dan peningkatan kuantitas atlet, terutama di sektor putra. Jika kita ingin terus bersaing di Porprov berikutnya, pembinaan harus diperluas dan dilakukan lebih awal,” tutup Hadi. (Aye)