Antisipasi Kecelakaan Bromo: Setiap Jeep Disarankan Sediakan ‘Emergency First Aid’
Share

SUARAGONG.COM – Paguyuban driver jeep jalur Tumpang, Kabupaten Malang, mengikuti sosialisasi keselamatan wisata Bromo yang digelar di Omah Semar, Kecamatan Poncokusumo, Kamis (12/6/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas sejumlah insiden kecelakaan mobil pengangkut wisatawan yang sempat berujung pada korban jiwa.
Antisipasi Kecelakaan di Bromo, Disarankan Setiap Jeep Sediakan Emergency First Aid
Dalam kegiatan tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang memberikan pembekalan tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). PMI juga menyarankan setiap kendaraan jeep wisata yang beroperasi di kawasan Bromo untuk dilengkapi dengan perlengkapan emergency first aid.
“Kalau memungkinkan, setiap kendaraan jeep dilengkapi emergency first aid. Isinya peralatan dasar yang bisa digunakan saat darurat, sembari menunggu pertolongan medis lanjutan tiba,” ujar Alfin Fikri, Staf Kominfo PMI Kabupaten Malang.
Alfin juga menyarankan perlengkapan seperti emergency blanket, sleeping bag, hingga kotak P3K sebagai alat minimum penanganan pertama. Ia menyebutkan, perlengkapan ini dapat disediakan secara bertahap.
“Awal-awal tidak harus lengkap semua, tapi ke depan bisa dipenuhi untuk meningkatkan keselamatan wisatawan,” tambahnya.
Baca Juga :Pengamanan Diperketat: Motor Matic Dilarang Melintas di Jalur Gunung Bromo
Materi PPGD Sangat Penting
Sekretaris Paguyuban Jip BTS Trans 4×4 Tumpang, Wahyu Prasetyo, menegaskan bahwa materi PPGD menjadi sangat penting mengingat selama ini para driver belum pernah mendapatkan pelatihan semacam itu. Dalam kegiatan sosialisasi, para peserta tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga langsung praktik penanganan korban.
“Kami memang harus belajar PPGD. Kalau terjadi kecelakaan, selama ini kami tidak tahu harus berbuat apa,” ujar Pras, sapaan akrabnya.
Wahyu menambahkan, saat ini ada sekitar 400 unit jeep wisata yang aktif beroperasi di jalur Tumpang – Bromo. Seluruh kendaraan tersebut diklaim sudah memenuhi standar kelayakan jalan. Jika ditemukan kendaraan yang tidak layak, pihaknya akan menegur pemiliknya dan tidak akan memberikan orderan.
“Kalau kendaraan tidak layak, masak mau dibawa jalan? Kami tidak akan mengizinkan,” tegasnya.
Baca Juga : Teror Paku di Savana Bromo Ancam Wisatawan
Penggerakan Lewat Sosisalisasi
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto, menilai kegiatan sosialisasi ini penting untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan wisatawan di kawasan Bromo.
“Para sopir jeep harus menjamin keamanan wisatawan sejak dari titik penjemputan hingga kembali ke titik awal,” kata Purwoto.
Ia menambahkan, jalur Bromo dari arah Malang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, sehingga pembekalan semacam ini harus dilakukan secara rutin. Dalam kegiatan ini, Dinas Perhubungan juga dilibatkan untuk memberikan materi tentang ramp check kendaraan.