Siapkan Halal Supply Chain: Bupati Arifin Ajak Juru Sembelih NU Jadi Juleha

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek tengah fokus untuk mengembangkan sistem halal supply chain atau rantai pasok halal. Halal Supply Chain ini merupakan salah satu langkah awal yang akan dilakukan Pemkab Trenggalek. Di mana dalam rangka merevitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) yang sekaligus dilengkapi dengan fasilitas Rumah Potong Unggas.

Pemkab Trenggalek Fokuskan Sistem Halal Supply Chain

Hadir dalam acara konsolidasi percepatan sertifikasi wakaf milik Nahdatul Ulama, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Ia mengajak juru sembelih Nahdatul Ulama menjadi Juleha (Juru Sembelih Halal).

Dengan adanya Juleha (Juru Sembelih Halal), dan fasilitas lainnya, diharapkan output dari rumah potong tersebut akan menyediakan daging halal. Yang mana nantinya akan disebarkan kepada seluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Trenggalek. Tujuannya untuk menyediakan pasokan makanan bagi masyarakat yang dijamin kehalalannya.

“Kami sedang mau finalisasi anggaran, memfinalisasi mitra kerja. karena nanti kita ingin badan itu berdiri sebagai Center of Excellent. Sekaligus juga menjadi aset yang bisa produktif untuk kabupaten untuk memastikan keamanan pangan,” ucapnya saat dikonfirmasi Kamis (01/05/2025) siang.

Mas Ipin sapaan akrabnya menuturkan, pengembangan rantai pasok halal tersebut juga buah pertemuan dengan MUI. Untuk itu ia berharap adanya pendampingan dari MUI, meskipun Juru Sembelih Halal sudah ada badan penyedia sertifikasinya sendiri.
Ia juga menaruh perhatian terhadap rekomendasi dari MUI terkait pembangunan fisik.

“Program utama yang akan kita dorong adalah bagaimana membangun pasokan makanan halal. Dimulai dari rumah potong hewan, kemudian menyiapkan juru sembelih halal-nya. Sampai nanti penyiapan dagingnya,” imbuhnya.

Baca Juga : Percantik Kawasan UMKM, Bank Jatim Revitalisasi Seputaran Pendopo Trenggalek

Daging dengan Sertifikat Halal

Nantinya, sambung suami Novita Hardiny ini, peralatan akan ditambah, sampai daging yang keluar akan ada sertifikat halal. Harapannya nanti juga bisa jadi halal supply chain untuk program makan bergizi gratis dan sebagainya. “Nanti di kalangan warga NU, yang punya juru-juru sembelih bisa didaftarkan. Bisa ikut kerja di RPH kita. Karena mungkin sulit untuk mencukupi kebutuhan pangan dengan juru sembelih yang seadanya. Apalagi nanti bisa menjadi distributor yang mensuplai daging ke pasar-pasar atau ke dapur-dapur MBG,” kata Bupati Arifin.

Sekaligus untuk memastikan bahwa apa yang dikonsumsi oleh masyarakat kita itu bisa di tag tracking. Mulai dari peternakannya sampai nanti menyembelihnya hingga di distribusikan di pasar-pasar.

Saat ini, Pemkab Trenggalek tengah mengupayakan beberapa jalur pembiayaan rakyat untuk visi 5 tahun kedepan. Salah satunya adalah membuat atau membangun Kabupaten Trenggalek ini lebih atraktif.

“Atraktif itu maksudnya membuat orang luar kerasan mau datang. Ternyata para kiai melalui MUI juga memberikan beberapa rekomendasi salah satunya halal tourism,” tuturnya.

Baca Juga : Proyek Nasional Lamongan Rampung Februari 2025

Susun Proyek Strategis Daerah

Untuk itu, ia tengah menyusun proyek strategis daerah yang akan dikerjakan multi years atau tahun jamak, mulai dari jalan, jembatan dan juga irigasi. Pembangunan infrastruktur dan akses tersebut, diharapkan bisa menarik orang dan investor untuk bisa datang ke Trenggalek.

“Kalau MUI menyarankan bagaimana pariwisata yang berbasis sejarah berbasis ketokohan tokoh-tokoh agama ini jalurnya diperbaiki makamnya dibangun lebih bagus. Kemudian pemberdayaan masyarakat di sekitarnya digerakkan,” jelas Bupati Arifin.

Hal tersebut diharapkan bisa membawa dampak khususnya bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek baik secara finansial dan juga secara spiritual.

Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih atas sinergitas MUI dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang telah menghasilkan sejumlah rekomendasi terutama untuk pembangunan Kabupaten Trenggalek.

“Mewakili Pemerintah Kabupaten Trenggalek saya sangat terima kasih kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya. (mil/aye/adv)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News