Sidang Cerai Baim Wong: Deretan Bukti dan Saksi Jadi Sorotan Publik
Share

SUARAGONG.COM – Prosesi Cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven yang telah resmi diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 16 April 2025 masih menyisakan riak di publik. Isu-isu liar bermunculan dari mulut-mulut netizen. Dimulai dari pria berinisial NS, istilah nusyuz dalam amar putusan, hingga dugaan gangguan kepribadian dan penyakit menular.
Tim Kuasa Hukum Baim Wong bawakan 86 Barang Bukti dan 9 Saksi ke Sidang Cerai
Salah satu sorotan muncul ketika istilah nusyuz tercantum dalam amar putusan cerai, memicu perbincangan publik di media sosial. Fahmi Bachmid, kuasa hukum Baim Wong, angkat bicara dan menegaskan bahwa nusyuz tidak bisa disamakan dengan perzinahan.
“Nusyuz itu berbeda dengan zina, dan masyarakat perlu memahami perbedaan tersebut. Ini bagian dari aspek hukum agama yang punya definisi jelas,” ujar Fahmi dalam keterangannya yang kemudian viral.
Ia juga mengonfirmasi bahwa Baim Wong menyertakan 86 bukti dan menghadirkan 9 orang saksi selama proses persidangan. “Benar, ada 86 bukti dan 9 orang saksi termasuk yang melihat ada di kamar,” tegasnya, tanpa merinci lebih jauh konteks pembuktian tersebut.
Baca Juga : Baim Wong dan Paula Verhoeven Cerai
Netizen Makin Penasaran Rumah Tangga Baim Wong
Setelah resmi bercerai, dinamika rumah tangga Baim dan Paula justru makin menyita perhatian. Bahkan, muncul tudingan terkait gangguan kepribadian narsistik (Narcissistic Personality Disorder alias NPD), hingga isu tak sedap tentang penyakit HIV yang belum jelas sumber dan kebenarannya.
Merespons hal ini, Baim Wong mengunggah pernyataan di akun Instagram terverifikasinya pada 26 April 2025. Ia menyinggung keberadaan buzzer yang dianggap turut memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi tak berdasar.
“Apapun yang terjadi dan diketahui, jangan saling menghujat ya. Enggak baik dan jangan menambah dosa,” tulisnya. Ia pun melabeli pekerjaan buzzer sebagai hal “paling bodoh” karena hanya dengan imbalan kecil dapat menggiring opini jutaan orang.
Lebih lanjut, Baim mengingatkan bahwa apa yang dicuitkan para buzzer belum tentu benar. Jika tidak benar, itu bisa menjadi fitnah yang justru merugikan pelakunya sendiri. “Syukur-syukur apa yang dibilang benar. Tapi kalau fitnah, itu nantinya akan jadi dosa. Apalagi orang yang merencanakannya,” tulisnya.
Ia mengajak semua pihak untuk menahan diri dan tidak ikut campur dalam persoalan rumah tangganya yang kini telah resmi berakhir. “Jangan sia-siakan amal kebaikan bertahun-tahun hilang semua hanya dengan satu komen. Jangan jadi orang bodoh. Saling mendoakan saja,” pungkasnya. (aye/sg)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News