Libur Sekolah Pemohon SIM Pelajar Jombang Meningkat Tajam
Share

SUARAGONG.COM – Libur semester genap tahun ajaran 2025 jadi momen produktif bagi pelajar Jombang, terutama mereka yang baru berusia 17 tahun. Banyak yang memanfaatkan waktu ini untuk mengurus SIM pelajar Jombang, terutama jenis SIM C untuk sepeda motor.
Menurut data dari Satlantas Polres Jombang, dalam sepekan terakhir terjadi lonjakan permohonan hingga 20–30 persen dibandingkan hari biasa. Mayoritas pemohon adalah siswa SMA dan sederajat yang ingin menjadi pengendara legal di jalan raya.
Ujian SIM Tak Semudah yang Dibayangkan, Tapi Masih Bisa Dicoba Lagi
Meski antusias tinggi, sayangnya tidak semua pemohon SIM C bisa langsung lulus. Banyak dari pelajar Jombang yang harus mengulang karena belum memahami teori maupun praktik berkendara secara benar.
Namun, Satlantas tidak tinggal diam. Bagi yang gagal ujian, mereka diberikan pelatihan lanjutan agar lebih siap saat mengulang tes. Dengan begitu, proses mendapatkan SIM pelajar Jombang tidak cuma soal formalitas, tapi juga pembentukan mental dan keterampilan berkendara.
“Tiap hari ada sekitar 70 pemohon SIM C, tapi yang lulus hanya 15 sampai 20 orang saja,” kata Iptu Rita Puspitasari, Kepala Satlantas Polres Jombang, Selasa (8/7/2025).
Ternyata, banyak pelajar yang antusias tapi belum cukup siap menghadapi ujian teori dan praktik. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi dan kesiapan sebelum mengajukan permohonan SIM.
“Peserta yang gagal bisa ikut pelatihan tambahan agar lebih siap dan memahami aturan berkendara,” tambah Iptu Rita.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tingkat kelulusan ujian SIM meningkat dan para pelajar benar-benar memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Baca juga: Liburan Sekolah Tiba, KAI Hadirkan Promo Tiket Kereta Diskon 20%
Coaching Clinic Road Safety Edukasi Langsung ke Sekolah dan Ponpes
Satlantas Jombang juga aktif melakukan edukasi keselamatan jalan raya lewat program Coaching Clinic Road Safety. Kegiatan ini digelar langsung di sekolah-sekolah dan pondok pesantren (ponpes), menyasar siswa usia 17 tahun ke atas.
Dalam program ini, pelajar dikenalkan pada rambu lalu lintas, pentingnya memakai helm, serta etika berkendara di jalan raya. Bahkan, mereka juga diberi kesempatan untuk praktik mengemudi dengan kendaraan dari kepolisian.
“Berkendara itu bukan cuma soal bisa naik motor, tapi juga soal tanggung jawab dan keselamatan di jalan raya,” tegas Iptu Rita.
Harapannya, siswa yang mengikuti ujian SIM benar-benar memahami bahwa memiliki SIM adalah bentuk tanggung jawab, bukan sekadar formalitas.
Baca juga: Bupati Jombang Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Edukasi Gizi “Gemma Bisa”
Jadi Pengendara Muda yang Tertib dan Bertanggung Jawab
Punya SIM pelajar Jombang bukan cuma soal legalitas, tapi bukti bahwa kamu sudah siap jadi pengendara yang bijak. Dengan SIM, kamu sudah belajar soal aturan lalu lintas, etika berkendara, dan cara menjaga keselamatan di jalan.
Apalagi buat kamu yang masih pelajar, punya SIM juga menunjukkan bahwa kamu peduli pada keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Jadi, yuk, jangan cuma mikir bisa ngebut, tapi pahami juga tanggung jawab di balik kemudi. Jadilah bagian dari generasi pengendara muda yang tertib, paham aturan, dan punya kesadaran tinggi soal keselamatan. Gas boleh, asal aman! (rfr/dny)