Simulasi Evakuasi Tsunami di Jawa Timur
Share

SURABAYA, SUARAGONG.COM – Masih ingat peringatan BMKG soal potensi gempa megathrust yang bisa memicu tsunami di wilayah selatan Jawa Timur? Peringatan itu bukan isapan jempol semata. Untuk menjawab tantangan tersebut, BPBD Jawa Timur menggelar simulasi evakuasi tsunami sebagai langkah nyata mitigasi bencana.
Kegiatan edukatif ini dilangsungkan mulai 21 hingga 24 Juli 2025 di tiga titik rawan tsunami, yakni Pantai Balekambang (Malang), Pantai Gemah (Tulungagung), dan Pantai Watukurung (Pacitan). Pelatihan ini menjadi bagian dari acara Gelar Peralatan di Kebon Raya Purwodadi, Pasuruan, dan digelar secara kolaboratif antara BPBD Jatim, BMKG, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim, serta pemerintah desa dan warga sekitar.
Blue Zone Zona Aman Tsunami yang Harus Kamu Tahu
Salah satu sorotan utama dalam simulasi ini adalah pengenalan Blue Zone, yaitu area yang telah ditetapkan sebagai titik aman dari tsunami. Jalan menuju titik ini dicat biru untuk memudahkan warga mengenali jalur evakuasi. Langkah ini terbukti penting untuk menyiapkan masyarakat menghadapi situasi darurat dengan cepat dan efisien.
Simulasi evakuasi dilakukan dengan melibatkan sekitar 100 peserta dari berbagai lapisan masyarakat: mulai dari perangkat desa, pelaku usaha di sekitar pantai, pemuda, hingga kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.
“Target utama kami adalah agar masyarakat tahu lokasi Blue Zone dan seberapa cepat mereka bisa mencapai titik aman dari garis pantai,” ujar Plt. Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy.
Baca juga: Jombang Raih Penghargaan Pemulihan Ekosistem
Kolaborasi dan Antusiasme Masyarakat Jadi Kunci Sukses
Kegiatan ini tak hanya mendapat dukungan dari BPBD provinsi, tapi juga dari pemerintah kabupaten. Kalaksa BPBD Tulungagung, Robinson Parsaoran Nadeak, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana edukasi nyata bagi masyarakat pesisir.
Ma’muri, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang yang turut hadir di lapangan. Berharap kegiatan seperti ini bisa ditiru oleh desa-desa lain secara mandiri, tanpa menunggu inisiatif dari tingkat kabupaten atau provinsi.
Sementara itu, warga pun merespons kegiatan ini dengan antusias. Kusnadi, warga Desa Keboireng, Besuki, Tulungagung, menyampaikan rasa senangnya, “Istimewa, sangat mengedukasi. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan ke depannya.”
Baca juga: BPBD Jatim Diakui sebagai Pusat Literasi Kebencanaan Nasional
Simulasi evakuasi tsunami di tiga pantai selatan Jawa Timur ini menjadi bukti bahwa edukasi bencana bisa dikemas dengan partisipasi aktif masyarakat. Tak hanya pemerintah, tapi warga pun kini diajak menjadi bagian dari solusi mitigasi bencana.
Dengan fokus pada Blue Zone dan evakuasi mandiri. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya siaga bencana yang melekat dalam kehidupan masyarakat pesisir. Karena bencana memang tak bisa diprediksi, tapi kesiapsiagaan bisa dilatih dan diperkuat. (wahyu/dny)