Mahfud MD & Reformasi Polri Jalan Baru Perubahan?
Share

SUARAGONG.COM – Siapa yang gak mau melihat Polri makin bersih, profesional, dan dekat sama masyarakat? Nah, baru-baru ini muncul berita seru soal langkah-langkah nyata untuk pembenahan institusi kepolisian kita, terutama lewat pembentukan Komite Reformasi Kepolisian Mahfud MD dan juga lewat mekanisme internal Polri sendiri.
Apa sih Komite Reformasi Kepolisian Mahfud MD?
- Komite ini adalah gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sebuah tim reformasi Polri yang melibatkan figur-figur eksternal. Salah satu yang diajak bergabung adalah Mahfud MD.
- Mahfud MD menyatakan kesediaannya membantu, tapi belum mau bahas detil posisi apa yang akan diisi.
- Alasannya? Karena menurut Mahfud, reformasi Polri ini harus sungguh-sungguh dan menyeluruh, gak cuma wacana. Dia sempat bilang, ada 3 aspek utama yang harus diperbaiki: aturan, aparat dan terutama budaya Polri.
Baca juga: RUU Perampasan Aset dan Revisi UU Polri Masuk Prolegnas Prioritas 2025
Dua Jalur Pembenahan Polri Internal & Eksternal
Polri gak cuma mengandalkan satu jalan aja. Ada upaya internal juga, dan ini penting supaya reformasi nggak cuma di omongan publik.
- Tim Internal Polri
Polri membentuk tim transformasi / pembenahan yang fokus secara teknis operasional struktur kelembagaan, manajemen, pengawasan internal, serta sumber daya manusia. Intinya, memperbaiki sistem dari dalam agar kelembagaan Polri makin kuat. - Tim Eksternal atau Pengawas dan Pemberi Masukan Publik
Di sisi lain, kehadiran komite yang melibatkan tokoh sipil, akademisi dan masyarakat juga diharapkan dapat memberi perspektif luar. Ini penting supaya reformasi tidak bias, tidak kalah suara kepentingan internal, dan tetap terhubung dengan harapan masyarakat.
Jadi, kedua jalur ini idealnya berjalan paralel, saling melengkapi. Nantinya internal yang bertugas melakukan aksi langsung, eksternal yang jadi pengawas & penunjuk arah normatif.
Baca juga: Ganti Kapolri? DPR Klarifikasi Siapa Suyudi Ario?
Tantangan & Catatan Penting
Supaya Komite Reformasi Kepolisian Mahfud MD dan jalur internal-eksternal gak cuma bagus di atas kertas, ada beberapa tantangan yang harus diperhatikan:
- Budaya Buruk dan Meritokrasi
Mahfud menggarisbawahi bahwa masalah bukan cuma regulasi dan struktur, tapi juga kultur. Kalau kultur pengabdian hilang, kalau budaya ngebeking, meremas atau kondisi yang memungkinkan nepotisme masih ada, ya reformasi bisa gagal di hati masyarakat. - Eksklusivitas vs Inklusivitas
Kritik muncul karena ada anggapan tim-tim pembenahan terlalu eksklusif, kurang melibatkan masyarakat sipil. Ada yang merasa, kenapa hanya petinggi saja, kenapa kurang partisipasi publik? Itulah kenapa jalur eksternal sangat dibutuhkan. - Keterbukaan dan Transparansi
Kepercayaan publik bisa luntur kalau reformasi dilakukan diam-diam atau tanpa laporan yang jelas. Publik perlu tahu apa yang dikerjakan, seperti apa hasilnya, kenapa memilih opsi tersebut. - Gender dan Keadilan
Salah satu asprk yang kadang kurang diperhatikan keadilan gender dalam reformasi Polri. Reformasi bukan cuma soal struktur laki-laki, tapi bagaimana perempuan diperlakukan, bagaimana kekerasan berbasis gender direspons, bagaimana keadilan dalam penegak hukum untuk semua gender.
Baca juga: Laras Faizati Ditangkap, Diduga Provokasi Bakar Mabes Polri
Kenapa Reformasi Ini Penting Buat Kita Semua?
- Kepercayaan Publik ke Polri
Kalau masyarakat melihat bahwa Polri makin bersih, makin mampu menegakkan hukum tanpa pilih kasih, maka kepercayaan publik akan makin kuat. - Perlindungan HAM dan Keadilan
Reformasi yang benar-benar menyeluruh bisa membantu kasus-kasus pelanggaran HAM ditangani secara adil, termasuk kasus kekerasan berbasis gender, kekerasan aparat, dsb. - Profesionalisme dan Keamanan
Polri yang profesional juga akan lebih efisien dalam mencegah kejahatan dan menjaga keamanan rakyat. Orang akan merasa aman, bukan takut karena salah penanganan atau penyalahgunaan wewenang.
Baca juga: Polri Minta Perlindungan Buat Wartawan Cewek Cowok
Oke, jadi kesimpulannya gini. Komite Reformasi Kepolisian Mahfud MD adalah langkah peluang besar buat Polri untuk berubah ke arah yang lebih baik lebih transparan, akuntabel, dan adil. Tapi supaya nggak cuma jadi janji manis, diperlukan:
- Sinergi antara tindakan internal dan pengawasan eksternal
- Perubahan budaya yang nyata, bukan cuma pergantian orang atau regulasi
- Keterbukaan publik, pertisipasi masyarakat dan perhatian khusus ke keadlian gender
Kalau semua itu dijalankan dengan sungguh-sungguh, bukan gak mungkin reformasi Polri bisa jadi salah satu cerita sukses nyata buat negeri ini. (dny)