Type to search

Daerah Pendidikan

Siswa Bermasalah di Jabar Akan Dikirim ke Barak TNI-Polri: Disiplin Jadi Prioritas

Share
Pemprov Jawa Barat (Jabar) akan mulai menerapkan program pengiriman siswa bermasalah ke barak militer TNI dan Polri mulai Jumat, 2 Mei 2025

SUARAGONG.COM  – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan mulai menerapkan program pengiriman siswa bermasalah ke barak militer TNI dan Polri mulai Jumat, 2 Mei 2025. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan surat edaran gubernur terkait program tersebut telah disiapkan. Dan kepala sekolah dari berbagai daerah sudah dikumpulkan untuk membahas teknis pelaksanaannya.

Siswa Bermasalah di Jabar Akan Diberi Pendidikan di Barak TNI-Polri

“Hari ini surat edaran gubernur sudah saya siapkan. Kepala sekolah sudah kita kumpulkan.” Kata Dedi usai mengikuti rapat kerja di Komisi II DPR di Jakarta, Kamis (1/5), dikutip dari CNN Indonesia.

Menurut Dedi, program ini merupakan bentuk respons atas meningkatnya kasus kenakalan remaja di lingkungan sekolah. Bentuknya Mulai dari tawuran, kecanduan gim daring, pembangkangan terhadap orang tua dan guru. Bahkan hingga penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan terlarang.

Baca Juga : Ini Kronologi Percakapan Kang Dedi Mulyadi Dengan Aura Cinta

Solusi bagi Orang Tua dan Sekolah yang Menyerah

Dedi mengungkapkan bahwa banyak orang tua saat ini merasa tak lagi mampu menangani anak-anak mereka yang bermasalah. Hal yang sama juga dirasakan oleh para guru di sekolah. Ia menyebut program ini hadir sebagai solusi konkret yang dapat membantu kedua pihak dalam menangani siswa yang tergolong ‘nakal’.

“Banyak orang tua yang hari ini tidak punya kesanggupan lagi menghadapi anaknya. Banyak guru yang tidak punya kesanggupan untuk menghadapi murid-muridnya,” ujarnya.

Ia juga menyinggung peristiwa tragis yang terjadi di Purwakarta, di mana delapan siswa SMP terlibat dalam pembunuhan terencana terhadap kakeknya sendiri. Menurutnya, hal itu dipicu oleh gaya hidup tak sehat seperti kecanduan gim Mobile Legends hingga larut malam.

Baca Juga : Gubernur Jabar Sebut Pemain Mobile Legends Termasuk Siswa Nakal,

Dibina, Bukan Dilatih Perang

Dedi menekankan bahwa siswa yang dikirim ke barak TNI dan Polri tidak akan dilatih untuk berperang, melainkan dibina dalam kegiatan pendisiplinan fisik dan mental. Tujuannya adalah agar mereka menjadi pribadi yang lebih sehat, mandiri, dan disiplin.

“Supaya mereka bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan eksimer, tidak minum ciu. Obat-obatan itu sudah marak di mana-mana,” tegasnya.

Kelompok siswa yang akan mengikuti program ini mencakup mereka yang terlibat dalam tawuran, suka membolos, melawan orang tua, melakukan pengancaman, hingga siswa yang kecanduan gim hingga melupakan waktu tidur.

Dari Masalah Menuju Pembinaan

“Dari rumah berangkat ke sekolah, tapi ke sekolah tidak sampai. Kan kita semua dulu pernah gitu ya,” tutur Dedi, menyindir perilaku siswa zaman sekarang yang dinilainya mulai kehilangan arah dan membutuhkan intervensi serius.

Dengan diterapkannya program ini, Pemprov Jabar berharap akan terjadi perbaikan signifikan terhadap perilaku siswa yang selama ini sulit ditangani oleh lingkungan rumah maupun sekolah.

Langkah ini juga menjadi sorotan nasional karena menandai pendekatan baru dalam menangani kenakalan remaja, terutama di tengah meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini. (aye) 

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *