Blitar, Suaragong – Pada Sabtu (15/06/2024), kabar duka datang dari SMA Negeri 1 Talun, Kabupaten Blitar. Seorang siswa berusia 17 tahun, SAN, memilih mengakhiri hidupnya setelah ponselnya disita oleh orang tuanya.
Tindakan penyitaan ini dilakukan karena SAN kecanduan bermain game online. Orang tua SAN menyatakan bahwa anaknya sering mengurung diri di kamar hanya untuk bermain game tersebut.
Baca juga : Dampak Negatif Kecanduan Game Online dan Solusinya
Kesal dengan perilaku anaknya, orang tua SAN akhirnya mengambil tindakan dengan menyita ponsel yang sering digunakan untuk bermain game. Namun, langkah ini berujung tragis, karena SAN mengalami depresi dan akhirnya memutuskan untuk gantung diri.
Kepala SMA Negeri 1 Talun Blitar, Edi Sasmito, angkat bicara mengenai kejadian ini. Ia mengungkapkan bahwa pihak sekolah selalu mengimbau para siswa untuk bijak dalam menggunakan ponsel. Meski begitu, ia mengakui bahwa kecanduan game online di kalangan siswa memang masih ada, meskipun tidak terdata secara resmi.
“Pasti ada (yang kecanduan game online) walau tidak terdata, namanya imbas teknologi yang bisa secara mudah dan dapat diakses oleh semua kalangan termasuk remaja yang sebagian besar pelajar,” ujar Edi Sasmito pada Senin (17/06/2024).
Pihak sekolah telah melakukan deteksi dini dan menemukan beberapa siswa yang juga kecanduan game online selain SAN. Sayangnya, sekolah hanya bisa memberikan imbauan kepada siswa dan orang tua untuk bijak dalam menggunakan ponsel.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pelarangan penggunaan ponsel di lingkungan sekolah, Edi Sasmito menjelaskan bahwa saat ini belum ada aturan resmi yang melarang hal tersebut. “Belum ada. Selama belum ada instruksi, penggunaan HP untuk media belajar mengajar akan tetap berjalan sesuai dengan kebutuhan,” tegasnya.
Kasus kecanduan bermain game online ini sangat tragis dan mencerminkan bahwa remaja di Blitar masih belum mampu menggunakan teknologi, khususnya ponsel, dengan bijak. Di sisi lain, sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan teknologi yang mengharuskan siswa menggunakan ponsel sebagai media belajar.
Baca juga : Pelajar di Blitar Gantung Diri karena Kecanduan Game Online
“Kami mengimbau agar para siswa menjaga kesehatan dan tetap pada koridor pelajar Pancasila yang berkarakter. Berperilakulah sesuai dengan karakter humanis baik di lingkungan sekolah, keluarga, sosial masyarakat, dan gunakan medsos/HP sesuai dengan kebutuhan yang bermanfaat,” tutup Edi Sasmito. (acs)