Type to search

Hiburan

Santri MA Asal Probolinggo Jadi Bagian Penting Film Tak Ingin Usai di Sini

Share
Siti Aisyah Probolinggo berdiri di pamflet film tak usai sampe disini

SUARAGONG.COM – Prestasi membanggakan datang dari Kabupaten Probolinggo. Siti Aisyah (25), warga Desa Condong, Kecamatan Gading, berhasil menunjukkan kiprahnya di dunia perfilman nasional. Ia terlibat sebagai Unit Production Manager dalam film layar lebar berjudul “Tak Ingin Usai di Sini”, yang resmi tayang di bioskop pada 5 Juni 2025. Film ini disutradarai oleh Robert Ronny dan dibintangi oleh Vanesha Prescilla serta Bryan Domani. Yang membuat lebih membanggakan, Aisyah merupakan alumnus Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong (MA ZAHA 1), Pajarakan, Probolinggo.

Langkah Awal Siti Aisyah Probolinggo di Dunia Film Dimulai dari Madrasah

Minat Siti Aisyah Probolinggo terhadap dunia perfilman bermula saat ia masih menjadi siswi di MA ZAHA 1 Genggong. Saat itu, ia aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang memperkenalkannya pada seni visual dan sinematografi. Ketertarikan ini kemudian mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), jurusan Film dan Televisi. Melalui kerja keras dan semangat belajar, Aisyah memulai kariernya di industri film sebagai Production Assistant di Paragon Pictures.

Baca juga: Anggun Dwi Lestari Asal Probolinggo Tembus Film FOuFO Karya Bayu Skak

Kontribusi Penting sebagai Unit Production Manager

Dalam film “Tak Ingin Usai di Sini”, Aisyah memainkan peran penting sebagai Unit Production Manager, posisi yang bertanggung jawab atas jalannya keseluruhan proses produksi. Ia menjadi penghubung antara sutradara, kru teknis, serta tim produksi lainnya. Keberhasilan produksi film adaptasi dari karya Korea Selatan “More Than Blue” ini juga tidak lepas dari koordinasi efektif yang ia lakukan.

Baca juga: Film Perayaan Mati Rasa Tayang di Netflix Hari Ini Simak Sinopsisnya

Madrasah Gelar Nonton Bareng sebagai Bentuk Dukungan

Sebagai bentuk dukungan dan kebanggaan terhadap alumninya, MA ZAHA 1 Genggong mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) film tersebut di Sams Studio, Kota Probolinggo, pada Minggu, 9 Juni 2025. Acara ini dihadiri oleh para tenaga ajar, santri, dan alumni. Kepala madrasah menyampaikan bahwa kesuksesan Aisyah menunjukkan bahwa lulusan pesantren mampu bersaing di dunia kreatif tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.

Baca juga: Sekuel Film Horor “Ready or Not: Here I Come” Selesai Syuting

Menjadi Inspirasi Bagi Generasi Muda Santri

Kisah sukses Aisyah menjadi motivasi tersendiri bagi para santri dan pelajar lainnya. Ia membuktikan bahwa santri dapat menapaki jalur karier yang tidak biasa, bahkan di industri film yang penuh tantangan. MA ZAHA 1 Genggong pun terus memberikan ruang bagi santri untuk berkembang, baik dalam ilmu keagamaan maupun keterampilan seni dan budaya.

Baca juga: Game Horor Populer Phasmophobia Akan Diadaptasi Jadi Film

Pendidikan Pesantren yang Mendukung Kreativitas

Siswa MA ZAHA 1 Genggong dikenal sebagai madrasah unggulan di Probolinggo yang mendorong pengembangan karakter dan kreativitas siswa. Hal ini sejalan dengan laporan UNESCO yang menyatakan bahwa pendidikan seni mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis, empati, dan perkembangan emosional siswa. Dengan dukungan lingkungan belajar yang positif, Aisyah mampu memaksimalkan potensinya sejak dini.

Santri Bisa Berprestasi di Dunia Global

Siti Aisyah menjadi bukti nyata bahwa latar belakang pesantren bukanlah penghalang untuk berkarya di tingkat nasional. Semangat belajar, dukungan keluarga, dan pendidikan yang visioner di MA ZAHA 1 Genggong menjadi fondasi kesuksesannya. Kisah Aisyah diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bermimpi besar dan mewujudkannya dengan dedikasi tinggi. (duh/dny)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *