Type to search

Malang Pemerintahan

Puluhan SPPG Kabupaten Malang Belum Kantongi Sertifikat Higienis Sanitasi

Share
Sekitar 50 SPPG di kabupaten malang yang beroperasi, baru 16 di antaranya yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS).

SUARAGONG.COM – Bupati Malang, M. Sanusi, menyoroti soal Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Malang yang belum sepenuhnya memenuhi standar higienis. Dari sekitar 50 SPPG yang beroperasi, baru 16 di antaranya yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS).

Beberapa SPPG di Kabupaten Malang Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi

Hal itu ia sampaikan saat melakukan peninjauan Sekolah Rakyat (SR) Tahap 1C pada Selasa (30/9/2025). Sanusi menegaskan, kepemilikan SLHS ini penting sebagai bukti bahwa penyedia makanan telah memenuhi standar mutu serta syarat keamanan pangan, baik olahan maupun siap saji, sesuai aturan Kementerian Kesehatan.

“Harapannya, semua SPPG di Kabupaten Malang segera melengkapi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi. Ini wajib, apalagi mereka melayani langsung masyarakat,” ujar Sanusi.

Sanusi juga menyinggung soal maraknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Sebagai langkah antisipasi, ia sudah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) untuk memperketat pengawasan terhadap SPPG yang ada di Kabupaten Malang.

“Semua harus jalan sesuai SOP (Standard Operating Procedure). Jangan sampai ada kasus keracunan di Malang hanya karena kelalaian,” tegasnya.

Baca Juga :Ahli Gizi SPPG Kromengan Tekankan Kunci Penting MBG

Jumlah SPPG Masih 50 dari 100

Saat ini, jumlah SPPG di Kabupaten Malang masih sekitar 50 dari total ideal 100 unit. Meski begitu, Bupati menekankan agar kualitas pelayanan tetap jadi prioritas, mengingat penerima manfaat program MBG sangat besar jumlahnya.

Berdasarkan data DKP per 1 September 2025, penerima MBG di Kabupaten Malang mencapai 114.474 orang, mulai dari anak sekolah hingga ibu hamil.

“Program ini bagus dan manfaatnya nyata untuk masyarakat. Tapi jangan sampai manfaat yang baik ini tercoreng oleh masalah higienis,” pungkas Sanusi. (nif/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *