SUARAGONG.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tantangan yang dihadapinya dalam beberapa waktu terakhir. Kesibukan yang dirasakannya tak hanya terkait rutinitas tahunan penyusunan anggaran, tetapi juga persiapan porsi anggaran untuk pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Curhatan Sri Mulyani: Sibuk Siapkan Anggarkan Pemerintahan Baru
Dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (11/12/2024), Sri Mulyani menjelaskan bahwa akhir tahun ini menjadi periode yang sangat sibuk. Peralihan pemerintahan pada Oktober 2024 membawa perubahan signifikan, termasuk penyusunan ulang anggaran untuk mendukung kabinet baru.
“Teman-teman media pasti tahu, minggu-minggu ini kita sangat, sangat sibuk. Tahun ini memang spesial karena ada pemerintahan baru, dan kami harus memastikan anggaran mendukung mereka langsung bekerja,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani: Fokus pada Penutupan dan Perencanaan Anggaran
Sri Mulyani menambahkan bahwa menjelang akhir tahun, aktivitas rutin seperti rekapitulasi penggunaan anggaran negara menjadi pekerjaan besar. Tahun ini, kesibukan bertambah karena adanya penyesuaian untuk kementerian dan lembaga baru. Selain itu, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 turut menjadi prioritas.
Dalam rancangan APBN 2025, pemerintah menargetkan defisit sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini akan dikelola dengan hati-hati melalui strategi pembiayaan yang efisien. Pemerintah juga berkomitmen untuk mengoptimalkan penerimaan negara yang diproyeksikan mencapai Rp3.005,1 triliun dari berbagai sumber, termasuk pajak, bea cukai, dan PNBP.
“Penerimaan negara harus dioptimalkan, tetapi tetap menjaga keadilan dan iklim investasi. Kelompok yang kurang mampu akan mendapatkan bantuan sosial, pendidikan, dan subsidi, sementara kelompok mampu diharapkan patuh membayar pajak,” jelasnya.
Baca Juga : Menteri Keuangan Paparkan Strategi Industrialisasi Masa Depan Indonesia
Harapan di Tengah Kesibukan
Dalam paparannya, Sri Mulyani juga menyampaikan harapan besar agar penerimaan negara yang optimal dapat memperkuat upaya pemerintah dalam membangun dan memajukan Indonesia. Ia menekankan pentingnya gotong-royong antara masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut.
“Bagi kelompok yang mampu, mari kita bersama-sama membangun negeri ini dengan memenuhi kewajiban pajak secara patuh dan jujur,” tutupnya.
Dengan beragam tantangan yang dihadapi, Sri Mulyani dan jajarannya tetap optimis menjalankan tugas demi mendukung transisi pemerintahan yang efektif.
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.