Khofifah Sowan ke Jokowi Jatim Gak Takut Trade War!
Share

SURAKARTA – Gubernur Jawa Timur, Bu Khofifah Indar Parawansa, barengan sama Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, nyambangi rumahnya Pak Presiden ke-7, Joko Widodo alias Pak Jokowi. Lokasinya di Jalan Kutai Utara No 1, Surakarta, Selasa (15/4/2025). Kedatangan mereka tuh buat silaturahmi sekaligus halal bi halal abis Lebaran gitu. Selain silaturahmi, mereka juga ngobrol soal strategi Jatim hadapi trade war yang lagi jadi isu panas di tingkal global.
Waktunya Pas Banget Jadi Bisa Ketemuan
Rombongan Bu Khofifah sampai di rumah Pak Jokowi sekitar jam 10 pagi. Nah, pas banget nih waktunya klop, karena Kapolda sama Pangdam juga bisa ikut. Bu Khofifah bilang, mereka bersyukur banget bisa ketemu langsung buat ngobrol santai tapi berbobot juga.
“Kami ucapan terima kasih karena Pak Jokowi menerima sowan kamu sekaligus silaturahmi dan halal bi halal. Kebetulan kami diterima hari ini bersama dengan pak Pangdam, Pak Kapolda juga hari ini. Jadi nyambunglah waktunya.” kata Bu Khofifah dengan sumringah.

Khofifah bersalaman dengan Jokowi
Ngobrolin Topik Berat Tapi Santai
Gak cuma ngobrol basa-basi doang, pertemuan itu juga diisi diskusi soal isu-isu panas. Salah satunya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang lagi naik lagi suhunya gara-gara Donald Trump ngumumin kebijakan tarif baru buat barang impor.
Bu Khofifah cerita, “beliau update bagaimana sebetulnya dampak ekonomi trade war ya antara perang tarif Amerika dan Cina itu terjadi di seluruh dunia. Tentu kami di Jawa Timur melakukan berbagai langkah berbagai antisipasi.”
Baca juga: Kekayaan Orang Terkaya Dunia Merosot Akibat Perang Tarif Trump
Langkah Cepat ala Jatim
Biar gak cuma diam aja, Jawa Timur langsung tancap gas. Bu Khofifah dan timnya udah ngobrol personal sama pemilik-pemilik perusahaan besar di Jatim. Mereka juga ngadain forum diskusi bareng Apindo Jatim. Fokusnya? Cari jalan keluar bareng-bareng biar ekonomi tetep jalan dan gak ada yang kena PHK.
“Yang punya perusahaan gede, karyawannya di atas 4 ribu orang, kita undang ke Grahadi. Intinya, semua sepakat jangan sampai ada PHK. Kalau emang harus ngurangin produksi, ya paling dikurangin jam atau hari kerjanya aja,” jelasnya.
Langkah-langkah ini jadi bukti kalau strategi Jatim hadapi trade war udah mulai dijalankan dari akar masalahnya langsung, yakni sektor usaha dan pekerja.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Tahan Ijazah Pekerja
Jaga Kekompakan Biar Masyarakat Gak Panik
Gak cukup cuma dari sisi ekonomi, Bu Khofifah juga bilang penting banget buat terus jaga sinergi sama seluruh jajaran Forkopimda. Tujuannya jelas, supaya masyarakat gak panik dan tetep merasa aman walaupun situasi dunia lagi kurang bersahabat.
“Berjalan berseiring menjadi bagian penting untuk menjadi referensi kehidupan masyarakat supaya tetap berada pada keberseiringan membangun optimisme dan kinerja serta sinergitas seluruh elemen” ujarnya.
Baca juga: DWP Kabupaten Lumajang Gelar Halalbihalal untuk Pererat Kebersamaan
Suasana Harus Tetap Kondusif
Di tengah ketidakpastian global, Bu Khofifah ingetin pentingnya menciptakan suasana yang adem ayem, gak bikin cemas, dan tetep fokus kerja keras. Menurut dia, kekompakan Forkopimda ini udah jadi modal penting buat jaga kestabilan di Jatim.
Dengan kekompakan Forkopimda dan sinergi bareng pelaku usaha, strategi jatim hadapi trade war ini diharapkan bisa bikin masyarakat tetap tenang dan semangat.
“Alhamdulillah banget, Forkopimda Jatim tuh kompak dan saling dukung. Ini yang bikin kita optimis, masyarakat juga jadi punya harapan dan semangat buat maju bareng,” tutupnya dengan senyum. (wahyu/dny)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News