Supir Angkot dan Ojol Kota Batu Ikuti Layanan Kesehatan Gratis
Share

SUARAGONG.COM – Puluhan supir angkutan kota hingga ojek pangkalan di Terminal Kota Batu mendapat perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Kota Batu. Melalui Puskesmas Sisir, layanan kesehatan gratis digelar pada Rabu (3/9/2025) dan disambut antusias oleh para pekerja transportasi, Dishub maupun masyarakat di sekitar terminal.
Antusias Supir Angkot dan Ojol Ikuti Layanan Kesehatan Gratis di Terminal Kota Batu
Beberapa pengemudi angkot, ojek dan ojol hingga penyewa kios terminal mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan ini digagas Puskesmas Sisir bersama Dinas Kesehatan Kota Batu sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mobilitas tinggi.
Layanan ini diinisiasi oleh Puskesmas Sisir dengan dukungan penuh Dinas Kesehatan Kota Batu. Kepala Puskesmas Sisir, dr. Sachariano, menjelaskan bahwa sasaran pemeriksaan tidak hanya supir angkot, tetapi juga ojek pangkalan, penumpang, pedagang terminal, hingga petugas Dinas Perhubungan.
Seorang supir, Hari Suwarsono, mengaku merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis ini. Ia berharap kegiatan serupa bisa rutin digelar agar kondisi kesehatan para supir tetap terpantau.
Kegiatan berlangsung pada Rabu (3/9/2025) di Terminal Umum Kota Batu. Lokasi ini dipilih karena merupakan pusat aktivitas transportasi dan pertemuan masyarakat lintas daerah.
Baca Juga : Program Cek Kesehatan Gratis Kabupaten Malang Belum Maksimal
Screening Kesehatan Hingga Pemeriksaan Dokter
Pemeriksaan mencakup screening kesehatan umum, mulai dari fungsi paru-paru, gula darah, tekanan darah, hingga pemeriksaan dokter lanjutan. Peserta dengan keluhan kesehatan mendapat obat sesuai kebutuhan, sementara yang tidak bergejala tetap diberikan vitamin untuk menjaga stamina.
Menurut dr. Sachariano, kegiatan ini bertujuan untuk menemukan gejala dini penyakit sekaligus memberikan intervensi kesehatan cepat.
“Tujuannya untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat pengguna terminal. Dengan screening ini, kita bisa mendeteksi lebih awal risiko penyakit dan segera memberikan penanganan,” ujarnya.
Antusiasme tinggi terlihat sejak pagi. Supir dan penumpang yang menunggu jadwal keberangkatan ikut mendaftarkan diri.
Hari Suwarsono, salah satu supir angkot, menuturkan rasa syukurnya. “Saya merasa terbantu karena kesehatan jadi lebih terpantau. Semoga kegiatan ini bisa dilakukan sebulan sekali atau dua bulan sekali,” katanya.
Terminal dan pangkalan transportasi bukan hanya simpul mobilitas, tetapi juga ruang publik dengan intensitas interaksi tinggi.
Dengan menjadikan terminal sebagai titik layanan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Batu memperlihatkan strategi baru: mendekatkan layanan medis ke kelompok pekerja yang rawan mengabaikan kesehatan karena kesibukan. (mf/aye)