SUARAGONG.COM – Pemerintah Taiwan kini tengah melakukan investigasi terkait ledakan ribuan pager yang terjadi di Lebanon pada 17 September 2024. Dalam penyelidikan ini, dua orang dari perusahaan Gold Apollo, produsen pager yang mereknya tertera pada perangkat yang meledak, telah diinterogasi. Mereka adalah Hsu Ching-kuang, bos Gold Apollo, dan Wu Yu-jen, perwakilan dari perusahaan yang berhubungan dengan BAC Consulting KFT, sebuah perusahaan asal Hungaria.
BAC Consulting KFT sebelumnya telah diberikan izin untuk menggunakan nama Gold Apollo dalam produk pager mereka. Pengawasan terhadap kedua individu ini merupakan langkah awal dalam penyelidikan yang lebih luas, yang bertujuan untuk memahami penyebab ledakan tersebut dan tanggung jawab yang mungkin ada.
Dalam pernyataan resmi, kantor kejaksaan distrik Shilin di Taipei mengungkapkan bahwa interogasi ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan yang sangat serius.
“Kami telah menginstruksikan Biro Investigasi untuk mewawancarai lebih lanjut kedua individu sebagai saksi.” Bunyi pernyataan tersebut.
Hsu Ching-kuang menegaskan selama interogasi bahwa pager yang meledak di Lebanon bukanlah produk dari Gold Apollo. Ia malah menyalahkan BAC Consulting KFT sebagai pihak yang bertanggung jawab atas produk tersebut. Wu Yu-jen, sementara itu, memilih untuk tidak memberikan komentar kepada media ketika ditanya tentang situasi ini.
Baca juga: Pager Meledak: Mossad Picu Ketegangan di Lebanon
Taiwan Selidiki Kantor Pusat Gold Apollo
Selain menginterogasi kedua saksi, otoritas Taiwan juga melakukan penelusuran di empat lokasi terkait. Termasuk kantor pusat Gold Apollo di distrik Xizhi, New Taipei City. Penyelidik juga menyisir kawasan Neihu di Taipei, yang terdaftar sebagai alamat Apollo Systems. Yaitu sebuah entitas yang baru didirikan pada April 2024.
Sebelumnya, laporan dari The New York Times menyebutkan bahwa pihak Israel diduga menyisipkan bahan peledak ke dalam ribuan pager yang dipesan oleh kelompok milisi Hizbullah dari Gold Apollo. Menurut pejabat anonim Amerika Serikat dan sumber lainnya, bahan peledak tersebut ditanam di dekat baterai pager. Dengan sekitar 5.000 perangkat yang diduga telah dimodifikasi. Selain itu, detonator juga dikabarkan dipasang untuk memungkinkan ledakan dari jarak jauh.
Menteri Perekonomian Taiwan, Kuo Jyh-huei, menanggapi tuduhan ini dengan menegaskan bahwa pager yang diproduksi oleh Gold Apollo terdiri dari komponen sirkuit terpadu kelas bawah dan baterai yang aman.
“Benda-benda ini tidak akan meledak.” Katanya.
Kuo juga mencatat bahwa perusahaan telah mengekspor sekitar 260.000 pager selama dua tahun terakhir. Tanpa adanya laporan ledakan dari produk mereka.
Dalam konteks ini, pemerintah Hungaria juga memberikan tanggapan terhadap tuduhan yang mengaitkan BAC Consulting KFT dengan insiden tersebut. Seorang juru bicara pemerintah Hungaria menjelaskan bahwa BAC Consulting KFT berfungsi sebagai perusahaan perantara perdagangan dan tidak memiliki pabrik atau operasional di Hungaria.
Situasi ini menciptakan ketegangan di antara pihak-pihak yang terlibat. Serta menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang keamanan produk dan tanggung jawab produsen. Pemerintah Taiwan berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan hasil temuan mereka. Kejadian ini tidak hanya mengganggu citra industri teknologi Taiwan. Tetapi juga memperkuat perhatian global terhadap potensi penyalahgunaan produk teknologi dalam konflik bersenjata. (rfr)