Type to search

Peristiwa

Terdampak Perubahan Iklim di india, 3.090 Petani Bunuh Diri

Share
Petani di India Bunuh Diri Karena gagal panen akibat Perubahan Iklim

SUARAGONG.COM – Perubahan iklim yang menyebabkan nasib para petani gagal panen terjadi di wilayah pedesaan Marathwada, Negara Bagian Maharashtra, India. Akibat dari perubahan iklim ini, tercatat sedikit nya 3.090 kasus bunuh diri para petani gegara gagal panen di wilayah itu.

Pada tahun 2022, total 11.290 orang yang terlibat dalam sektor pertanian (5.207 petani dan 6.083 buruh tani) telah melakukan bunuh diri di India. Di mana mencakup 6,6% dari total korban bunuh diri di negara tersebut.

Kebiasaan Berfikir Dangkal Turun Temurun Para Petani India Dalam Bertani

Profesor Studi Pembangunan di Tata Institute of Social Sciences R. Ramakumar, menyatakan bahwa angka yang tinggi dari kasus bunuh diri para petani di India merupakan dampak besar dari krisis berlapis terhadap pendapatan, investasi dan produktivitas di sektor pertanian.

“Bunuh diri petani di india merupakan konsekuensi dari krisis pendapatan, investasi, dan produktivitas yang terjadi di bidang pertanian,” ujar Ramakumar.

Ia juga menjelaskan bahwa kebiasaan para petani dari banyak lahan di india masih tidak ada perubahan selama berabad-abad yang masih sangat ketergantungan terhadap cuaca, akibatnya para petani tidak bisa berbuat banyak jika terjadi perubahan cuaca secara drastis setiap tahun nya.

Untuk itu,  Ramakumar amat menyarankan kepada pemerintah agar memberikan dukungan dengan skema asuransi yang jauh lebih baik terhadap para petani, termasuk juga riset lebih dalam lagi terhadap investasi pertanian, upaya tersebut sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ke depannya.

Baca JugaHarga Beras Turun, Tapi Harga Gabah di Petani Merosot

Penderitaan Mendalam Para Petani Hingga Nekat Bunuh diri

Fenomena bunuh diri di kalangan petani sudah dicatat sejak lebih dari dua dekade lalu. Musim kemarau yang kian ekstrem menciptakan kerugian tinggi, melambungkan angka pasien yang terkena gangguan mental di berbagai daerah india.

Hampir 11.000 orang petani dan buruh perkebunan memilih mengakhiri hidup pada 2021, dengan rata-rata 30 angka kematian per hari, menurut Ritu Bharadwaj, peneliti Studi International Institute for Environment and Development (IIED) yang mengutip statistik kriminalitas terbaru di India. Pakar meyakini jumlah sesungguhnya jauh lebih besar.

Meski kekeringan bukan masalah baru bagi pertanian, “krisis iklim membuat musim kering menjadi lebih kuat dan lebih sering, serta kini menyebar ke wilayah yang lebih luas,” timpal Ritu Bharadwaj, peneliti IIED.

Baca Juga : BMKG Beri Sinyal Siaga Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim

Duka Memilukan dari Keluarga Korban

Salah satu keluarga dari korban bunuh diri mendiang petani di Maharashtra, Amol, Mirabai Khindkar. Ia menjelaskan bahawa sang suami lebih memilih mengakhiri hidupnya karena sudah tak mampu untuk lolos hutangnya kepada rentenir, akibat nya ia bunuh diri dengan menegak racun serangga.

“Saya sempat berdoa kepada para dewa agar nyawanya Terselamatkan saat di bawa ke rumah sakit.” Kata mirabai yang kini harus menghidupi kedua anak tanpa di temani sang suami.

Penyebab dari penderitaan petani lain di sebabkan oleh tumpukan hutang-hutang mereka, di tambah lagi sering mengalami gagal panen kedelai.

“Pertanian tidak seharus nya menjadi pertaruhan dengan kondisi cuaca,” Pungkas Ramakumar.

Industri pertanian telah mengalami krisis yang terus-menerus selama beberapa dekade. Tiga puluh orang di sektor pertanian bunuh diri setiap hari pada tahun 2022, menurut statistik biro catatan kejahatan nasional. (Pkl/AYe)

Baca Juga Artikel Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *