Mojokerto, Suara gong – Tiga anak Polwan, yakni balita dari pasangan suami istri polisi kini dirawat oleh keluarga usai tragedi yang menimpa ayah mereka, Briptu Rian, yang tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh sang istri, Briptu Fadhila. Peristiwa tragis ini diduga dipicu oleh perselisihan mengenai gaji ke-13. Pasangan tersebut diketahui memiliki tiga anak kecil.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto, memastikan bahwa ketiga anak tersebut akan mendapatkan pendampingan dari psikolog. Begitu pula dengan tersangka, serta keluarga korban dan keluarga tersangka.
“Semua akan kami lakukan pendampingan oleh Polres Mojokerto Kota,” ujar Dirmanto di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (10/6/2024).
Terkait status penahanan Briptu Fadhila, Dirmanto menjelaskan bahwa meskipun dia ditahan, tersangka akan mendapatkan hak khusus sesuai undang-undang karena memiliki tiga anak balita yang harus dirawat.
“Hasil gelar perkara yang dipimpin oleh Dirreskrimum Polda Jatim memutuskan penahanan terhadap tersangka di ruang tahanan Polda Jawa Timur. Namun, mengingat tersangka memiliki tiga anak balita, sehingga ada hak khusus anak yang diatur dalam undang-undang,” jelas Dirmanto.
“Oleh karena itu, tersangka saat ini ditempatkan di pusat pelayanan terpadu Polda Jawa Timur,” tambahnya.
Meskipun ada pendampingan psikologis, Dirmanto memastikan bahwa ketiga anak tersebut tidak menyaksikan langsung peristiwa tragis saat ibu mereka membakar ayah mereka. Sebelum kejadian, Briptu Fadhila sempat meminta asisten rumah tangga (ART) untuk membawa ketiga anaknya keluar dari rumah.
Dirmanto menyatakan bahwa saat kejadian, ketiga anak tersebut sedang diasuh oleh baby sitter atau ART dan tidak berada di rumah.
“Informasi dari penyidik menyebutkan bahwa ketiga anak sedang diasuh oleh baby sitter atau ART, dan tidak ada di rumah saat kejadian,” kata Dirmanto.
Baca juga artikel kami tentang Polwan Cantik Bakar Suami
Sebelumnya, insiden tersebut terjadi di garasi rumah dinas Aspol Mojokerto pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 10.30 WIB. Briptu Fadhila diduga melakukan aksi pembakaran terhadap suaminya karena cekcok masalah gaji ke-13 yang berkurang signifikan.
Briptu Rian sempat dilarikan ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dengan luka bakar sekitar 90 persen sebelum akhirnya meninggal dunia. (acs)
Comments 1