Gaes !!! Tips Membaca Gesture Lawan Bicara untuk Memahami Pesan Tersirat
Share

SUARAGONG.COM – Ada satu momen yang paling sering saya ingat ketika membahas soal cara membaca gesture lawan bicara. Itu waktu saya sedang duduk di sebuah kafe, ngobrol dengan teman lama yang sudah bertahun-tahun tak bertemu. Dari awal, saya merasa ada yang berbeda dari cara dia bicara—gaya tubuhnya, gerakan tangan, bahkan cara dia menatap. Seiring berjalannya percakapan, saya mulai menyadari bahwa gesture-nya memberi petunjuk lebih banyak daripada kata-kata yang dia ucapkan.
Kali ini, saya ingin berbagi sedikit tentang bagaimana gesture seseorang bisa memberi kita petunjuk tentang apa yang sebenarnya sedang mereka pikirkan atau rasakan. Mungkin, kita semua pernah merasa bahwa kata-kata tak selalu mewakili apa yang sebenarnya terjadi. Inilah gunanya memahami dan membaca gesture atau bahasa tubuh lawan bicara.
1. Perhatikan Kontak Mata
Salah satu yang paling sederhana tapi paling sulit dilakukan secara konsisten adalah membaca kontak mata. Ada teman yang selalu menatap langsung ketika berbicara, sementara yang lain sering mengalihkan pandangan. Nah, ini bisa jadi sinyal yang penting. Orang yang cenderung menjaga kontak mata umumnya lebih percaya diri dan tertarik pada percakapan. Sebaliknya, kalau mereka terus-menerus melihat ke bawah atau ke samping, bisa jadi mereka sedang merasa tidak nyaman atau kurang tertarik. Tapi, tentu saja kita harus bijak juga—kadang, orang bisa mengalihkan pandangan karena malu atau hanya karena sedang berpikir.
Saya pernah salah kaprah menganggap teman saya tidak tertarik pada cerita saya karena dia terus melihat ke arah lain. Setelah saya tanya, ternyata dia merasa grogi karena pertemuan kami begitu formal dan lama tak bertemu! Jadi, penting banget untuk memahami konteks di balik setiap gesture.
2. Tangan yang Aktif atau Pasif?
Lalu ada gerakan tangan. Orang yang sering menggerakkan tangan ketika berbicara biasanya lebih ekspresif dan merasa nyaman. Sebaliknya, orang yang menyilangkan tangan di dada mungkin sedang defensif atau merasa tidak terbuka terhadap topik pembicaraan. Ini sesuatu yang pernah saya alami ketika mencoba menyampaikan ide baru kepada atasan. Tanpa disadari, dia langsung menyilangkan tangannya dan menunduk—tanda klasik bahwa dia tidak terlalu senang dengan ide yang saya utarakan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, kadang menyilangkan tangan juga bisa berarti orang tersebut sedang merasa dingin atau sekadar kebiasaan. Jadi, jangan langsung ambil kesimpulan tanpa memperhatikan situasi secara keseluruhan.
3. Perubahan Posisi Duduk
Kalau saya perhatikan, orang sering kali menunjukkan perasaan mereka dengan cara mereka duduk. Pernahkah kalian ngobrol dengan seseorang yang mendadak bergeser jauh atau duduk lebih tegak saat pembicaraan menyentuh topik sensitif? Ini jelas sebuah sinyal non-verbal. Jika seseorang tiba-tiba merapatkan posisi duduk mereka, itu bisa berarti mereka merasa tidak nyaman atau sedang bersiap untuk “bertahan” terhadap apa yang kamu sampaikan.
Sebaliknya, kalau mereka duduk santai dan terbuka—mungkin kaki sedikit melebar, atau posisi tubuh menghadap sepenuhnya ke arahmu—ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa nyaman dan terbuka untuk mendiskusikan lebih banyak hal. Perubahan kecil dalam postur tubuh bisa mengungkap banyak!
4. Perhatikan Senyuman
Saya pernah mengalami situasi di mana senyum menjadi sinyal ambigu. Di satu sisi, senyum bisa menunjukkan ketulusan dan kehangatan. Tapi, ada juga yang namanya fake smile atau senyum palsu. Senyum yang tulus biasanya melibatkan seluruh wajah—termasuk mata—sementara senyum palsu hanya melibatkan bibir. Kalau kalian ingin mengukur keaslian senyuman seseorang, coba lihat apakah ada kerutan kecil di sudut mata mereka. Itu tanda bahwa mereka benar-benar tersenyum dari hati, bukan karena formalitas atau keterpaksaan.
Senyuman bisa jadi sangat penting dalam pertemuan bisnis atau bahkan dalam pertemuan sosial. Ini pernah menyelamatkan saya ketika hampir salah paham dengan seorang klien. Saat itu, klien saya memberikan senyum tipis yang membuat saya berpikir dia menyetujui proposal yang saya ajukan. Ternyata, setelah lebih teliti membaca gesture lainnya, dia sebenarnya ragu dan butuh lebih banyak penjelasan.
Baca juga : 7 Ciri Kepribadian Orang yang Terbiasa Bicara Cepat
5. Gerakan Kepala dan Ekspresi Wajah
Gerakan kepala juga bisa memberi petunjuk apakah seseorang setuju atau tidak. Mengangguk kecil berulang kali biasanya menandakan setuju atau ingin mendengar lebih lanjut, sementara jika seseorang menggelengkan kepala dengan cepat atau menunduk, bisa jadi mereka sedang berpikir ulang atau tidak sepenuhnya yakin dengan apa yang dibicarakan. Ekspresi wajah, tentu saja, juga sangat membantu. Wajah sering kali lebih jujur daripada kata-kata, jadi kalau kamu mendapati seseorang mengernyit meski mereka bilang “ya”, kemungkinan besar ada keraguan di baliknya.
Mengamati gesture lawan bicara bukan sekadar melihat dari permukaan. Dibutuhkan latihan dan kesabaran untuk benar-benar memahami apa yang tersirat dari setiap gerakan kecil. Tapi, dengan terus berlatih, kamu akan lebih jago dalam membaca bahasa tubuh orang lain, dan ini pasti akan memperkuat komunikasi serta memperkaya percakapan. Percayalah, saya sudah mengalami sendiri, dan hasilnya luar biasa! (acs)