SUARAGONG.COM – Pernah merasa seperti otak kamu berkabut? Mungkin kamu sedang duduk di depan komputer, berusaha fokus pada tugas penting, tapi rasanya pikiranmu terjebak di awan. Kamu tahu apa yang harus dilakukan, tapi entah kenapa semuanya terasa lambat dan membingungkan. Yup, itu adalah brain fog, dan saya pernah mengalaminya.
Awalnya, saya nggak ngerti kenapa ini terjadi. Saya pikir mungkin saya kurang tidur atau stres berat. Tapi semakin sering saya mengalaminya, semakin saya sadar kalau brain fog itu nggak cuma tentang kurang istirahat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi, dan saya akhirnya memutuskan untuk benar-benar mencari tahu gimana cara mengatasinya.
1. Jangan Abaikan Tidur
Oke, saya tahu ini terdengar klise, tapi percayalah, kualitas tidur itu krusial. Awalnya, saya merasa cukup tidur 5-6 jam sehari. “Toh, masih bisa kerja,” pikir saya. Tapi ternyata, kurang tidur membuat otak saya kurang bisa fokus dan cepat lelah, yang akhirnya memperburuk brain fog.
Akhirnya, saya mulai mencoba tidur 7-8 jam setiap malam, dan wow, bedanya nyata! Pagi hari saya jadi lebih segar, dan kabut di otak yang biasanya datang di siang hari berkurang drastis. Salah satu trik yang membantu saya adalah menjaga rutinitas tidur yang konsisten, tidur di waktu yang sama setiap hari. Ini membuat tubuh lebih mudah beradaptasi, dan pikiran jadi lebih jernih.
Baca juga : Terapkan 5 Tips Mengatasi Insomnia Ini, Sebelum Kualitas Tidurmu Menurun
2. Asupan Makanan yang Tepat
Jangan remehkan apa yang kamu makan. Dulu saya cenderung makan apa aja yang gampang dan cepat, terutama saat sibuk. Banyak makanan instan, kopi, dan camilan manis. Setelah beberapa kali brain fog menyerang parah, saya mulai sadar bahwa pola makan berpengaruh besar.
Saya mencoba lebih banyak makan makanan sehat—sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein dari ikan atau kacang-kacangan. Ditambah, saya mulai mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan. Ternyata, perubahan kecil ini benar-benar membantu membersihkan “kabut” di kepala saya. Tubuh yang sehat itu otomatis bikin otak bekerja lebih baik. Jadi, coba deh pikirkan lagi, apakah pola makanmu sudah mendukung fokus yang optimal?
3. Aktif Bergerak
Selama masa-masa tersulit saya menghadapi brain fog, saya juga sadar bahwa gaya hidup saya yang kurang aktif memperburuk masalah. Saya duduk terlalu lama, entah di depan komputer atau nonton TV, tanpa banyak bergerak.
Suatu hari, saya memutuskan untuk mulai berjalan-jalan di sekitar kompleks setiap pagi sebelum bekerja. Awalnya, saya berpikir, “Ah, paling ini cuma buang-buang waktu.” Tapi efeknya sangat terasa. Ternyata, bergerak, walaupun cuma jalan kaki 20-30 menit, bisa meningkatkan aliran darah ke otak, yang bikin pikiran jadi lebih jernih dan energi meningkat. Ini adalah kebiasaan kecil yang sekarang jadi bagian dari rutinitas harian saya.
4. Atur Napas dan Tenangkan Pikiran
Brain fog sering muncul saat kita stres, dan saat otak kita terlalu penuh dengan banyak hal, sulit buat berpikir jernih. Saya nggak nyangka kalau latihan pernapasan sederhana bisa membantu.
Suatu kali, saat saya merasa benar-benar terjebak dengan kabut pikiran ini, saya memutuskan untuk berhenti sejenak. Saya menutup laptop dan mencoba bernapas dalam-dalam selama beberapa menit—tarik napas panjang, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan. Ini membantu saya merasa lebih tenang dan fokus kembali.
Latihan pernapasan seperti ini sangat sederhana, tapi ampuh buat meredakan stres yang sering kali jadi penyebab utama brain fog. Coba lakukan ini beberapa kali sehari, apalagi saat kamu merasa otak mulai nggak bisa fokus.
5. Jangan Abaikan Istirahat
Dulu saya berpikir semakin lama saya bekerja, semakin banyak yang bisa saya selesaikan. Tapi ternyata, ini justru jebakan. Kalau dipaksakan terus-terusan, otak malah jadi kelelahan, dan bukannya produktif, saya justru semakin lambat. Ini salah satu penyebab terbesar brain fog yang saya alami.
Sekarang, saya membagi waktu kerja saya jadi beberapa sesi pendek dengan istirahat di antaranya. Istirahat 5-10 menit setelah bekerja selama 25-30 menit ternyata meningkatkan produktivitas saya. Plus, rasanya brain fog jadi lebih jarang datang. Jadi, jangan merasa bersalah kalau kamu butuh istirahat sebentar. Istirahat yang cukup justru bikin otak kamu lebih fokus setelahnya.
Baca juga : 4 Tips Sembuhkan Inner Child dan Jaga Kesehatan Mental
6. Jaga Kesehatan Mental
Terakhir, yang nggak kalah penting adalah kesehatan mental. Ada kalanya, brain fog muncul karena kita sedang merasa cemas, stres, atau overwhelmed dengan semua hal yang harus dilakukan. Dan ini bukan sesuatu yang bisa kita abaikan.
Saat saya merasa mental saya sedang nggak baik, saya mencoba berbicara dengan teman, melakukan aktivitas yang saya sukai, atau sekedar menyendiri untuk mereset pikiran. Jaga pikiran tetap sehat dan terjaga, karena itu kunci utama supaya kita bisa tetap fokus.
Jadi, kalau kamu merasa sering mengalami brain fog, coba lakukan langkah-langkah di atas. Tidur cukup, makan sehat, bergerak, atur napas, istirahat teratur, dan pastikan kesehatan mental tetap terjaga. Jangan berharap hasil instan, tapi dengan konsistensi, kamu akan merasakan perbedaan yang signifikan. (acs)