Type to search

Pemerintahan Peristiwa

Tito Karnavian Beberkan Kerugian Negara Imbas Demo

Share
Tito Karnavian Beberkan Kerugian Negara Imbas Demo

SUARAGONG.COM – Aksi unjuk rasa besar-besaran sejak 25 hingga 28 Agustus 2025 masih menyisakan jejak kerusakan panjang. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyampaikan rekap kerugian sementara yang ditanggung negara akibat gelombang demonstrasi yang awalnya menolak kenaikan tunjangan DPR, Menuntut transparansi gaji, hingga penolakan RKUHAP.

Kerugian Menggunung, Tito Karnavian Beber Dampak Aksi Demo 25–28 Agustus 2025

Namun situasi berubah panas setelah insiden tragis seorang driver ojek online terlindas kendaraan Barakuda polisi. Peristiwa itu memicu amarah publik yang kemudian meluas di berbagai daerah.

“Kami mencatat, ada 107 titik aksi di 32 provinsi sejak 25 Agustus. Yang merah itu aksi berujung rusuh, yang kuning relatif kondusif.” Kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Dari total 107 aksi, sebagian memang berlangsung damai. Tapi tak sedikit juga yang berubah jadi kerusuhan dengan pengrusakan, pembakaran, bahkan memakan korban jiwa. Tito menyebut, kerugian negara bisa tembus puluhan hingga ratusan miliar rupiah.

Baca Juga :Demo di Polres, Kapolres Malang Temui Massa Aksi

Jakarta hingga Makassar, Deretan Kerusakan Berat

DKI Jakarta jadi salah satu wilayah dengan kerugian terbesar. Sebanyak 22 halte Transjakarta dan MRT rusak. Kerugian yang tercatat: Rp 3,3 miliar untuk MRT, Rp 41,6 miliar untuk Transjakarta, serta Rp 5,5 miliar untuk CCTV.

Sementara di Makassar, massa membakar Gedung DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD Kota Makassar. Insiden ini merenggut tiga korban jiwa dan membuat lima orang lainnya luka-luka.

Gelombang serangan ke gedung dewan juga terjadi di berbagai kota lain: Solo, Surabaya, Kediri, Mataram, hingga Bandung. Di Surabaya, Gedung Grahadi dibakar dan 11 pos polisi rusak berat. Di Kediri, bukan hanya DPRD yang dibakar dan dijarah, tapi juga Kantor Satlantas dan kendaraan barang bukti.

Jawa Tengah Jadi Episentrum

Di Jateng, kerusuhan terjadi di banyak daerah. Gedung DPRD Provinsi di Semarang dibakar. Kabupaten Brebes, Pekalongan, Tegal, Cilacap, hingga Kediri juga mencatat kerusakan serius. Bahkan di Jepara, kerusuhan merembet ke rumah dinas Kapolres dan Wakapolres, kaca pecah, fasilitas publik dijarah, hingga lampu penerangan jalan dan CCTV di Tugu Kartini dirusak.

Tak kalah miris, Museum Baghawanta Bari yang menyimpan benda purbakala ikut jadi korban. Sejumlah koleksi rusak dan sebagian dilaporkan hilang.

Meluas ke Sumatera dan Sulawesi

Tak hanya di Jawa, kerusuhan juga terjadi di luar pulau.

  • Di Jambi, Gedung DPRD Provinsi rusak.
  • Di Palembang, Gedung DPRD Provinsi Sumsel dibakar bersama Kantor Ditlantas Polda.
  • Di Palopo, Sulsel, Gedung DPRD Kota ikut jadi sasaran.

Kota Malang, Cirebon, Banyumas, Banjar, hingga Tasikmalaya pun tak luput. Catatan pemerintah: ada puluhan pos polisi dirusak dan dibakar, kantor pemda hancur, sampai pendopo bupati pun hangus.

Baca Juga : DPR Rapat dengan TNI Sehari Setelah Demo Besar-Besaran

Puluhan hingga Ratusan Miliar Rupiah Melayang

Kerugian finansial jadi sorotan utama. Dari Jakarta saja sudah puluhan miliar rupiah raib. Jika dihitung total dari berbagai daerah, angka itu bisa mencapai ratusan miliar. Belum lagi kerugian sosial: hilangnya nyawa, trauma warga, hingga hancurnya fasilitas publik yang vital untuk layanan masyarakat.

Tito memastikan pemerintah akan menindaklanjuti evaluasi keamanan, sekaligus memulihkan fasilitas yang rusak. Namun bagi masyarakat, catatan kerusuhan kali ini bukan sekadar angka kerugian, tapi juga peringatan soal bagaimana aspirasi bisa berubah jadi tragedi ketika eskalasi tak terkendali. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69