Tob Tobi Viral dan Versi Unik dari Probolinggo
Share

SUARAGONG.COM – Belakangan ini, media sosial ramai dengan lantunan syair Tob Tobi, sebuah syair berbahasa Arab yang viral dan banyak dihafalkan oleh warganet. Syair ini memiliki ritme unik dan lirik yang berulang, sehingga mudah diingat dan dinyanyikan. Keviralan Tob Tobi menarik perhatian banyak orang, mulai dari yang sekadar ikut-ikutan tren hingga yang penasaran dengan makna dan asal-usulnya.
Asal-usul dan Makna Tob Tobi
Syair Tob Tobi berasal dari tradisi musik Arab yang penuh dengan permainan kata dan ritme yang khas. Liriknya terdengar ringan, tetapi memiliki susunan kata yang unik sehingga memberikan kesan ceria dan menghibur. Tob Tobi pertama kali viral di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram, di mana banyak orang berlomba-lomba menyanyikannya dan membuat berbagai versi kreatif.
Baca Juga: Kunjungan Bupati Probolinggo ke Pasar Semampir dari Pantau Harga hingga Balas Pantun
Di antara liriknya yang paling dikenal adalah:
“Waludu dan danadi wa toblu tob tob tobali,Tob tobi tob tob tobi tob tob tobi tob tob tobali,Wasaqu saq saqoli wa roqsu qod tobaili,Syawa syawa wa syahisu alal warosi farjali,Wa garrodal qimri yasihu malalin fi malali.”
Lirik tersebut tidak selalu memiliki makna harfiah yang jelas, tetapi ritme dan pola pengulangannya membuatnya menarik dan mudah diingat. Banyak orang yang menikmati Tob Tobi sebagai lagu yang menyenangkan untuk dinyanyikan bersama.
Tob Tobi Versi Probolinggo, Sentuhan Lokal yang Unik
Yang membuat tren Tob Tobi semakin menarik adalah hadirnya versi lokal dari berbagai daerah. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Tob Tobi versi Probolinggo, yang dibuat oleh seorang konten kreator asal Probolinggo, @inayah_atmojo. Ia mengunggah videonya di akun Instagram pribadinya. Menyanyikan Tob Tobi versi Arab terlebih dahulu, lalu melanjutkan dengan versi berbahasa Madura yang ia ciptakan sendiri.
Berikut adalah lirik dari Tob Tobi versi Probolinggo:
“Walau aben engkok terro dung tedungah,Dung tedu dung dung tedu dung dung tedu dung dung tedungah,Mare tedung entar jeddeng pas amandih,Mareh mandih entar pasa melleh sek kebuliiiiih.“
Lirik ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti:
“Walaupun siang aku ingin tidur,Tidur tidur tidur tidur,Sudah tidur, lalu ke kamar mandi dan mandi,Sudah mandi, lalu pergi ke pasar membeli nasi kebuli.”
Respon Warganet terhadap Tob Tobi Probolinggo
Versi Probolinggo ini sukses mencuri perhatian warganet karena penggunaan bahasa Madura yang khas dan unik. Banyak yang terhibur dengan kreativitas ini, bahkan beberapa orang mulai menciptakan versi Tob Tobi dengan bahasa daerah mereka sendiri.
Baca Juga: Bupati Probolinggo Pimpin Rakor Penguatan Ekonomi Desa
Banyak netizen yang menganggap versi ini sebagai bentuk kreatifitas lokal yang patut diapresiasi. Beberapa komentar di media sosial menyebutkan bahwa versi ini terasa lebih dekat dan relatable bagi mereka yang berasal dari Jawa Timur, khususnya Probolinggo dan sekitarnya.
Keviralan Tob Tobi bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Timur Tengah. Banyak pengguna TikTok dari negara-negara seperti Arab Saudi, Mesir, dan Maroko yang turut serta dalam tren ini. Tob Tobi menjadi salah satu bukti bagaimana musik dan syair sederhana dapat menyebar luas dan diadopsi oleh berbagai budaya dalam waktu singkat. (duh/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Terbaru Lainnya Dari Suaragong di Google News