Tradisi Idul Adha di Bosnia
Share

SUARAGONG.COM – Di tengah pesona alam Eropa Tenggara, Bosnia dan Herzegovina menjadi salah satu negara yang merayakan Idul Adha dengan khidmat dan penuh makna.
Negara yang mayoritas penduduk Muslimnya berasal dari etnis Bosniak ini menjadikan Hari Raya Kurban sebagai momen religius yang berpadu harmonis dengan budaya khas Balkan.
Shalat Ied dan Silaturahmi Keluarga
Perayaan Idul Adha di Bosnia diawali dengan pelaksanaan shalat Ied yang biasanya digelar di masjid-masjid besar. Terutama di kota-kota seperti Sarajevo, Mostar, dan Banja Luka. Masjid Gazi Husrev-beg di Sarajevo, salah satu masjid tertua dan terbesar di negara ini, selalu dipenuhi jamaah sejak fajar.
Usai shalat, masyarakat Bosnia akan saling bersalaman dan mengucapkan selamat, dengan ucapan khas “Bajram Šerif Mubarek Olsun” yang artinya “Semoga Hari Raya Anda penuh berkah”. Ini menjadi simbol persaudaraan dan perdamaian setelah masa-masa sulit yang pernah melanda negara ini pada era 1990-an.
Penyembelihan Kurban di Halaman Rumah
Berbeda dengan beberapa negara lain di Eropa yang cenderung sulit melakukan penyembelihan hewan kurban karena aturan ketat, di Bosnia banyak keluarga Muslim masih melestarikan penyembelihan hewan (biasanya domba atau sapi) di halaman rumah atau tempat yang telah diatur oleh komunitas.
Tradisi ini bukan hanya sebatas ritual ibadah, tapi juga dijadikan ajang berkumpul keluarga besar. Proses penyembelihan dilakukan dengan cara Islami dan penuh rasa syukur, lalu daging kurban dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan mereka yang membutuhkan — mencerminkan semangat solidaritas sosial yang kuat di kalangan Muslim Bosnia.
Hidangan Khas dan Tradisi Menyambut Tamu
Tak lengkap rasanya Idul Adha tanpa makanan lezat. Di Bosnia, ada beberapa hidangan khas yang selalu hadir saat perayaan ini, seperti:
-
Sarma (kubis isi daging dan nasi),
-
Ćevapi (daging cincang panggang),
-
Begova Čorba (sup ayam dengan okra),
-
serta roti tradisional seperti pita atau somun.
Rumah-rumah warga akan terbuka bagi tamu dan kerabat, yang datang berkunjung untuk bersilaturahmi. Tamu biasanya disambut dengan kopi khas Bosnia yang disajikan dalam pot tembaga kecil (džezva), lengkap dengan manisan seperti baklava atau hurmašice.
Nuansa Religius yang Damai dan Hangat
Di tengah latar sejarah yang penuh luka, umat Muslim di Bosnia menjadikan Idul Adha sebagai momen perenungan. Kedamaian, dan penguatan nilai-nilai beragama. Anak-anak diajarkan makna pengorbanan, keikhlasan, dan pentingnya berbagi sejak dini.
Tidak hanya ritual keagamaan, tapi Idul Adha di Bosnia juga menjadi sarana memperkuat identitas budaya Islam di Eropa dengan wajah yang damai, terbuka, dan penuh toleransi. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News