Trans Jatim Harus Jadi Solusi, Bukan Momok bagi Angkutan Lokal
Share

SUARAGONG.COM – Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, dr. Agung Mulyono, menegaskan bahwa layanan Trans Jatim di Malang Raya harus hadir sebagai solusi transportasi publik. Bukan malah mematikan angkutan lokal yang sudah lebih dulu eksis.
Trans Jatim Solusi atau Momok Bagi Angkutan Lokal?
Dalam koordinasi bersama Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, menurutnya sudah ada kesepahaman bahwa operasional Trans Jatim bakal tetap mengedepankan kearifan lokal.
“Pak Kadishub Nyono sepakat, Trans Jatim tidak akan mengganggu kearifan lokal. Justru nanti mereka akan gandeng angkutan lokal dengan cara yang tepat,” kata Agung, politisi Demokrat dari Dapil Banyuwangi itu.
Baca Juga :Trans Jatim Segera Direalisasikan di Malang Raya
Trans Jatim Jadi Primadona
Agung mengakui, Trans Jatim kini menjadi primadona transportasi publik di Jawa Timur. Data Dishub Jatim mencatat, enam koridor yang sudah beroperasi rata-rata dipadati ribuan penumpang setiap harinya.
“Rute-rute itu selalu ramai. Artinya, masyarakat mulai percaya dan banyak pengguna motor roda dua yang beralih ke Trans Jatim,” jelasnya.
Meski begitu, legislator tiga periode ini mengingatkan bahwa antusiasme masyarakat jangan sampai berdampak buruk bagi operator angkutan lokal di Malang. Ia meminta Dishub Jatim aktif membangun komunikasi agar tidak muncul gesekan di lapangan.
“Harapannya Trans Jatim jadi solusi, bukan masalah. Kalau ada potensi gesekan, gandeng lewat komunikasi. Jangan dibiarkan jadi tarik-menarik,” tegasnya.
Baca Juga : Trans Jatim Segera Direalisasikan di Malang Raya
Minta Evaluasi Berbasis Data
Selain komunikasi, Agung juga menyoroti perlunya monitoring dan evaluasi (monev) berbasis data terkait operasional Trans Jatim.
“Saya tunggu laporan monev mereka. Nanti akan kita tanyakan di rapat komisi. Biar semua jelas by data. Jangan sampai di luar kelihatan bagus, tapi tidak ada evaluasi nyata,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung rencana Pemprov Jatim yang ingin memperluas jaringan hingga 10 koridor. Menurutnya, rencana itu bagus, asal tetap sinkron dengan ekosistem transportasi lokal.
“Saya sudah sampaikan ke Pak Kadishub, semua pihak harus diajak komunikasi dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Arifin Luncurkan Jalur Transportasi Trans Trenggalek
DPRD Dukung, dengan Catatan
Menutup pernyataannya, Agung menegaskan bahwa DPRD Jatim mendukung penuh pengembangan Trans Jatim. Namun, syaratnya harus berbasis evaluasi jelas dan tidak merugikan pelaku angkutan lokal.
“Intinya, Trans Jatim harus jadi solusi. Jangan sampai malah memunculkan masalah baru. Kuncinya komunikasi, data, dan evaluasi,” pungkasnya. (Wahyu/Aye)