Type to search

Ekonomi News

Trump Berlakukan Tarif 25 Persen Ke Korea Selatan

Share
Kebijakan tarif baru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke korea selatan sebesar 25% Resmi berlaku pada 1 Agustus 2025

SUARAGONG.COM – Kebijakan tarif baru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi berlaku pada 1 Agustus 2025 dan langsung menggegerkan pelaku industri hiburan serta kecantikan Korea Selatan. Tarif sebesar 25 persen untuk semua barang impor dari Negeri Ginseng ini awalnya ditujukan untuk menekan sektor industri berat, seperti baja dan semikonduktor.

Namun, dalam praktiknya, kebijakan ini juga menyasar produk budaya populer dan kosmetik, yang selama ini menjadi komoditas ekspor andalan Korea.

Trump Beri Tarif 25 persen Untuk Barang Impor dari Korea Selatan

Mengutip KBIZoom, tarif tersebut mencakup album musik, merchandise K-pop, hingga produk-produk K-beauty. Akibatnya, para penggemar di AS harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli album, lightstick, atau merchandise resmi idola mereka. Harga rata-rata pesanan di Weverse Shop yang biasanya sekitar 75 dolar AS (Rp1,2 juta) kini melonjak menjadi 95 dolar AS (Rp1,5 juta), belum termasuk ongkos kirim internasional sebesar 30–60 dolar AS (Rp490–Rp980 ribu). Lonjakan harga ini memicu fenomena panic buying di kalangan penggemar.

Baca Juga :Trump Umumkan Tarif Hampir 100% untuk Chip Impor

Dampak Besar pada Ekspor Hiburan Korea

AS selama ini menjadi pasar utama bagi ekspor industri hiburan Korea. Pada 2024, nilai ekspor album fisik K-pop mencapai lebih dari 292 juta dolar AS (sekitar Rp4,7 triliun), dan AS menjadi salah satu kontributor terbesarnya. Jika tarif 25 persen diberlakukan penuh, para pelaku industri memperkirakan penurunan signifikan pada penjualan dan hambatan serius terhadap pertumbuhan budaya Korea di Barat.

Dampak serupa terjadi pada sektor kosmetik. Tahun lalu, AS mengimpor kosmetik Korea senilai 1,7 miliar dolar AS (Rp27,8 triliun), naik 54 persen dari 2023. “Saya membeli masker wajah untuk tiga bulan dari MediHeal dan U-Need. Jika tarif ini berlaku, saya tidak akan mampu membelinya lagi,” kata Amrita Bhasin, penggemar berusia 24 tahun asal New Jersey kepada AP News.

Mary Lovely, peneliti senior Peterson Institute for International Economics, menilai kebijakan ini bukan sekadar persoalan harga. “Tarif 25 persen tidak akan mematikan K-pop atau K-beauty, tetapi akan mempersulit akses dan mengurangi antusiasme konsumen,” ujarnya.

Baca Juga : Super Rookie Generasi ke-5: HITGS Siap Debut Perdana

Fandom sebagai Ekonomi Emosional

Quartz menyoroti bahwa fandom K-pop merupakan “ekonomi emosional”. Di mana pembelian album dan merchandise menjadi bentuk loyalitas, identitas, dan interaksi komunitas. Kenaikan harga berpotensi mengubah pola konsumsi ini. Pebisnis eceran independen seperti Choice Music LA dan Hello82 juga terancam karena kenaikan biaya dapat memicu berbagai permasalahan. Antaranya keterlambatan pengiriman, harga lebih tinggi, dan berkurangnya benefit pre-order yang selama ini menarik penggemar.

Menjelang penerapan tarif penuh, pemerintah AS dan Korea Selatan mencapai kesepakatan sementara pada 31 Juli 2025. Tarif diturunkan dari 25 persen menjadi 15 persen, dengan syarat Korea meningkatkan investasi di sektor infrastruktur AS dan membeli lebih banyak energi dari Amerika. Meski dianggap langkah positif, pelaku usaha kecil dan menengah tetap khawatir, mengingat margin keuntungan mereka sangat terbatas.

Bagi industri hiburan Korea, album fisik masih memegang peranan penting. Tidak hanya untuk mendongkrak posisi di tangga lagu, tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara artis dan penggemar. Di tengah semakin kaburnya batas antara budaya pop dan kebijakan politik.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa perdagangan internasional dan industri kreatif saling terhubung erat, dan kebijakan tarif bisa berdampak panjang pada ekosistem budaya global. (Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69