Type to search

Ekonomi Peristiwa

Rakyat Dunia Bingung, Trump Tambah Tarif Lagi

Share
Trump Lagi-Lagi Tambah Tarif: Sasar Teknologi Canggih

SUARAGONG.COM – Gerakan Tambahan apa lagi sih ini! Negeri Paman Sam Rajin banget bahas tarif. Ya Gaes! Donald Trump sepertinya punya satu jurus andalan dalam politik dagangnya: Kalau nggak suka, naikin tarif. Kali ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Trump mengancam akan memberlakukan tarif baru dan membatasi ekspor teknologi canggih, termasuk semikonduktor. Sebagai balasan atas pajak digital yang dipasang sejumlah negara terhadap perusahaan teknologi asal AS.

Donald Trump Kembali Wacanakan Tarif Baru dan Pembatasan Ekspor Teknologi Canggih

Dalam unggahan di media sosial, Senin (25/8), Trump menulis bahwa kebijakan pajak digital negara lain adalah upaya “merugikan atau mendiskriminasi Teknologi Amerika” sambil, menurutnya,

“memberikan kelonggaran penuh kepada perusahaan teknologi terbesar China.”

Dengan gaya khasnya, Trump menegaskan: “Ini harus dihentikan, dan dihentikan SEKARANG!”

Trump mengancam akan menutup pintu dengan tarif tambahan besar pada ekspor negara-negara tersebut, serta membatasi ekspor teknologi dan cip yang dianggap vital. Intinya: kalau negara lain main pajak, AS balas dengan tarif.

Baca JugaChina “Peluk” India, Bareng-Bareng Lawan Tarif Tinggi Donald Trump

Arah Dagang yang Terus Berubah

Ancaman ini menambah panjang daftar ketidakpastian kebijakan dagang AS. Awal bulan saja, Trump sudah memberlakukan tarif khusus pada sejumlah negara. Pekan lalu, furnitur impor juga masuk daftar korban. Kini, giliran semikonduktor dan teknologi canggih yang jadi tameng perang dagang.

Trump memang menilai pajak digital ini tidak adil karena menyasar raksasa teknologi asal AS seperti Amazon, Google, hingga Meta. Ironisnya, di balik narasi “perlindungan teknologi Amerika,” kebijakan ini justru membuka potensi konflik baru dengan Uni Eropa dan sekutunya.

Padahal, pekan lalu AS dan UE sempat sepakat untuk bekerja sama mengurangi hambatan perdagangan. UE bahkan menegaskan tidak akan memungut biaya pada transmisi elektronik. Tapi jangan harap Brussel mau tunduk sepenuhnya—Digital Markets Act dan Digital Services Act tetap dipertahankan sebagai senjata cadangan mereka.

Di sisi lain, Kanada sempat mundur dari rencana pajak digital setelah Trump menekan lewat jalur perdagangan. Namun Inggris tetap bandel dengan pungutan 2% pada pendapatan platform digital.

Kini bola panas ada di meja OECD yang tengah merancang kesepakatan global untuk menghapus pajak digital dengan mengganti skema pembagian pajak perusahaan multinasional. Tapi kalau AS merasa dirugikan, bisa ditebak: Trump akan mengeluarkan jurus lamanya—tarif baru lagi. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69