Type to search

Ekonomi News

Trump Naikkan Tarif Impor, Ekspor Indonesia Terancam?

Share
Apa dampaknya jika trump naikkan tarif impor Indonesia (Sumber: InaKoran) Apa dampaknya jika trump naikkan tarif impor Indonesia (Sumber: InaKoran)

SUARAGONG.COM – Kebijakan ekonomi mantan Presiden AS Donald Trump kembali jadi sorotan. Dalam press releasenya baru-baru ini, Trump mengisyaratkan rencana menaikkan tarif impor barang asing secara besar-besaran.

Rencana ini menimbulkan kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Jika benar diterapkan, bagaimana nasib ekspor Indonesia ke Amerika Serikat?

Trump Naikkan Tarif Impor Global hingga 10 Persen

Trump menyatakan akan memberlakukan tarif impor sebesar 10 persen untuk semua negara jika terpilih kembali. Ia beralasan kebijakan ini penting untuk melindungi industri dalam negeri Amerika dan menciptakan lapangan kerja. 

Baca Juga: Donald Trump Naikkan Tarif Impor AS Untuk Barang Indonesia 32 Persen

Namun, banyak ekonom menilai langkah ini justru bisa memicu perang dagang global, seperti yang terjadi di masa jabatannya dulu. Saat menjabat antara 2017–2021, Trump sempat menerapkan tarif tinggi terhadap produk dari Tiongkok, Uni Eropa, hingga negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Jika kebijakan proteksionis ini diulang, Indonesia perlu bersiap menghadapi dampaknya.

Apa Saja Produk Ekspor Indonesia yang Bisa Terkena Dampak Tarif Trump?

Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Menurut data BPS, total ekspor Indonesia ke AS mencapai lebih dari USD 25 miliar pada tahun 2023. Produk utama yang dikirim antara lain tekstil dan pakaian jadi, Alas kaki, Elektronik, Furniture, produk karet dan turunannya.

Baca Juga: iPhone Terancam Naik Jadi Rp 48,9 Juta Akibat Aturan Donald Trump

Jika tarif naik, harga produk-produk ini bisa menjadi kurang kompetitif di pasar AS. Akibatnya, permintaan bisa menurun, dan pelaku usaha di Tanah Air pun terdampak.

Dampak ke Ekonomi Indonesia

Kenaikan tarif impor dari AS bisa berdampak ganda. Pertama, penurunan ekspor berarti menurunnya devisa negara. 

Kedua, sektor industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki bisa terkena imbas langsung. Ini bisa berujung pada pengurangan tenaga kerja dan tekanan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, pelemahan permintaan global juga bisa membuat nilai tukar rupiah tertekan dan memperlebar defisit perdagangan, jika tidak segera diantisipasi.

Apa Langkah Strategis yang Bisa Diambil?

Untuk mengantisipasi potensi hambatan perdagangan, pemerintah Indonesia perlu mengambil beberapa langkah strategis

Diversifikasi pasar ekspor  Mengurangi ketergantungan pada AS dengan memperluas pasar ke negara lain, seperti kawasan Afrika, Timur Tengah, atau Amerika Latin.

Peningkatan kualitas produk Agar lebih kompetitif meski ada tarif.
Negosiasi bilateral atau multilateral  Untuk melobi agar produk Indonesia mendapatkan perlakuan khusus.

Waspada tapi Jangan Panik

Meskipun Trump belum resmi terpilih kembali, sinyal kebijakan proteksionisnya sudah cukup untuk jadi alarm dini. Indonesia perlu bersiap, tapi tidak perlu panik. 

Dengan strategi yang tepat, pasar ekspor bisa tetap tumbuh meski situasi global berubah. (Mir/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *