Trump Umumkan Tarif Impor 19% untuk Indonesia
Share

SUARAGONG.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan Indonesia, yang mencakup pengenaan tarif impor sebesar 19% atas barang-barang asal Indonesia. Pengumuman itu disampaikan Trump pada Selasa, 15 Juli 2025 waktu setempat. Dalam sebuah pernyataannya di Gedung Putih dan platform media sosial Truth Social.
Donald Trump Kenakan Tarif Impor 19% untuk Indonesia: Kesempatan Dagang Baru
Trump menegaskan bahwa dalam kesepakatan ini, Indonesia akan membeli berbagai produk dari AS, mulai dari energi senilai USD 15 miliar, produk pertanian senilai USD 4,5 miliar, hingga 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar merupakan tipe Boeing 777.
“Kami tidak akan membayar tarif. Jadi mereka memberi kami akses ke Indonesia yang tidak pernah kami miliki,” ujar Trump, dikutip dari CNBC, Rabu (16/7/2025).
Indonesia Diduga Sepakati Kesepakatan
Meski Trump mengklaim bahwa kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan langsung dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Indonesia. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC belum memberikan komentar atas permintaan tanggapan dari CNBC.
“Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, cerdas, dan kami mencapai kesepakatan,” ucap Trump.
Dalam pernyataannya, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menambahkan bahwa sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Indonesia juga akan menghapus tarif atas produk-produk AS, membuka lebih banyak akses bagi ekspor Amerika.
Baca Juga : Indonesia Kena Imbas Tarif Impor 32% dari Trump
Tarif Baru Gantikan Ancaman Tarif 32%
Tarif 19% yang diumumkan ini dianggap sebagai kompromi dari ancaman sebelumnya, di mana Trump sempat menyatakan akan mengenakan bea masuk 32% atas barang dari Indonesia. Dalam praktiknya, tarif ini merupakan bagian dari strategi dagang unilateral Trump yang menghindari negosiasi formal dan cenderung mengedepankan pendekatan langsung.
Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 25 mitra dagang utama AS, dengan total nilai perdagangan mencapai USD 38 miliar pada 2024, berdasarkan data Departemen Perdagangan AS. Defisit perdagangan AS terhadap Indonesia pada tahun tersebut mencapai USD 17,9 miliar.
Namun demikian, kebijakan tarif sepihak semacam ini berpotensi memicu ketegangan diplomatik dan ekonomi. Mengingat pula metode serupa pernah digunakan terhadap Vietnam dan Tiongkok dengan hasil yang memunculkan polemik.
“Kita lihat situasinya serupa seperti saat Trump umumkan tarif 20% untuk Vietnam. Pemerintah Vietnam bahkan mengaku belum mengetahui sebagian detail kesepakatan tersebut,” tulis Politico dalam laporannya.
Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Jika benar diberlakukan mulai 1 Agustus 2025 sebagaimana pola kesepakatan dagang Trump sebelumnya. Maka barang-barang Indonesia ke AS akan dikenakan bea masuk sebesar 19%. Hal ini bisa berdampak langsung pada daya saing ekspor Indonesia ke pasar Amerika, terutama sektor manufaktur, tekstil, hingga produk agrikultur.
Sementara itu, komitmen pembelian Boeing dan produk energi oleh Indonesia bisa membuka peluang kerja sama strategis. Namun disisi lain masih belum jelas apakah telah melalui persetujuan final pemerintah Indonesia. (Aye)