SUARAGONG.COM – Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja saat ini, memiliki sertifikasi profesi yang diakui secara nasional menjadi suatu keharusan. Bagi para calon profesional di bidang akuntansi, mengikuti uji kompetensi teknik akuntansi junior dari Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Akuntansi (LSP) BNSP merupakan langkah yang sangat penting. Uji kompetensi ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis. Tetapi juga memberikan pengakuan resmi terhadap kemampuan mereka di bidang akuntansi, yang dapat meningkatkan daya saing di pasar kerja.
LSP BNSP yang berperan dalam memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja di Indonesia, telah merancang serangkaian uji kompetensi yang sesuai dengan standar industri dan kebutuhan pasar. Uji kompetensi teknik akuntansi junior mencakup berbagai unit kompetensi yang esensial bagi seorang akuntan pemula. Hal tersebut untuk menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan tugas-tugas teknis yang berkaitan dengan akuntansi. Berikut adalah beberapa unit kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta uji kompetensi:
1. Menerapkan Prinsip Praktik Profesional dalam Bekerja
Seorang akuntan yang profesional harus memiliki kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip etika dan praktik terbaik dalam bekerja. Dalam uji kompetensi ini, peserta diharuskan untuk memahami dan menerapkan kode etik profesi akuntansi yang berlaku. Serta memperlihatkan sikap profesional dalam setiap aspek pekerjaannya.
2. Menerapkan Praktik-Praktik Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal yang sangat penting dalam dunia profesional. Termasuk dalam dunia akuntansi. Peserta uji kompetensi diharuskan memahami dan menerapkan prosedur-prosedur keselamatan dan kesehatan yang berlaku di lingkungan kerja. Meskipun pekerjaan mereka lebih banyak dilakukan di depan komputer atau dalam ruang kantor.
3. Memproses Entry Jurnal
Salah satu tugas utama seorang akuntan adalah memproses entry jurnal yang mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Uji kompetensi ini mengharuskan peserta untuk bisa melakukan pencatatan transaksi secara akurat dan tepat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4. Memproses Buku Besar
Setelah mencatat transaksi dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah memprosesnya ke dalam buku besar. Peserta uji kompetensi akan diuji kemampuannya untuk mengelompokkan dan memindahkan data dari jurnal ke buku besar. Serta memastikan data tersebut tercatat dengan benar.
Baca juga: Kompetisi Akreditasi Kelas Internasional Para Perguruan Tinggi
5. Menyusun Laporan Keuangan
Salah satu tugas yang paling krusial bagi seorang akuntan adalah menyusun laporan keuangan. Dalam uji kompetensi ini, peserta akan diuji pada kemampuannya untuk menyusun laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan tersebut meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
6. Mengoperasikan Aplikasi Komputer Akuntansi
Di era digital saat ini, menguasai aplikasi komputer akuntansi menjadi sangat penting. Uji kompetensi ini akan mengukur sejauh mana peserta menguasai berbagai aplikasi akuntansi yang digunakan untuk mempermudah proses pencatatan dan penyusunan laporan keuangan.
7. Mengoperasikan Paket Program Pengolah Angka/Spreadsheet
Selain aplikasi akuntansi, kemampuan untuk mengoperasikan program pengolah angka seperti Microsoft Excel juga menjadi keahlian penting yang harus dimiliki oleh seorang akuntan. Dalam uji kompetensi ini, peserta diuji kemampuannya untuk menggunakan spreadsheet dalam melakukan perhitungan dan analisis data keuangan.
Salah satu kegiatan Pelatihan BNSP teknis akuntansi muda oleh PT Logos Talenta Indonesia didampingi oleh Doaen Akuntansi Indra Lukmana Putra beserta Para mahasiswa Jurusan Akuntansi Polinema.
Pentingnya Sertifikasi BNSP untuk Profesional Akuntansi
Sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) adalah pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia yang diberikan kepada individu yang telah membuktikan kompetensinya dalam bidang tertentu. Dalam hal ini, sertifikasi BNSP untuk profesi akuntansi menjadi bukti bahwa seseorang telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi yang berwenang. Bagi para profesional di bidang akuntansi, sertifikasi ini bukan hanya penting untuk pengakuan diri. Tetapi juga memiliki dampak besar terhadap karier mereka di masa depan.
Sertifikasi BNSP memberikan keunggulan kompetitif bagi para akuntan dalam pasar kerja yang semakin ketat. Sebagai tanda bahwa seorang profesional telah teruji kemampuannya sesuai dengan standar nasional, sertifikasi ini membuat para pencari kerja lebih percaya diri dalam mempekerjakan seorang akuntan. Sertifikasi ini juga membuka peluang bagi para akuntan untuk mengembangkan karier mereka lebih jauh. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mengingat akreditasi BNSP sudah dikenal oleh berbagai lembaga internasional.
Selain itu, sertifikasi BNSP juga memberikan kepastian kualitas bagi para pengguna jasa akuntan. Dengan adanya sertifikasi, perusahaan atau organisasi yang membutuhkan jasa akuntansi dapat lebih yakin bahwa orang yang mereka pekerjakan atau kontrakkan memang memiliki kompetensi yang sesuai dan memenuhi standar yang diakui oleh negara.
Proses Sertifikasi dan Uji Kompetensi
Untuk mendapatkan sertifikasi BNSP di bidang akuntansi, seorang calon profesional harus mengikuti serangkaian uji kompetensi yang diadakan oleh LSP BNSP. Uji kompetensi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam konteks dunia kerja yang nyata. Setelah melewati serangkaian ujian teori dan praktik, jika peserta berhasil menunjukkan kompetensinya sesuai dengan standar yang ditetapkan, mereka akan diberikan sertifikat kompetensi yang menjadi bukti sah bahwa mereka memenuhi syarat untuk bekerja sebagai profesional di bidang akuntansi.
Sertifikasi BNSP untuk teknik akuntansi junior adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin berkarier di dunia akuntansi dan ingin menunjukkan kemampuan profesional mereka secara sah di mata pemerintah dan industri. Dengan menguasai berbagai unit kompetensi yang tercakup dalam uji kompetensi, seperti penerapan prinsip profesional, pengolahan jurnal, dan penyusunan laporan keuangan, para peserta uji kompetensi akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Tidak hanya itu, sertifikasi ini juga membuka peluang lebih besar dalam pengembangan karier profesional, baik di dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, bagi para calon profesional akuntansi, mengikuti uji kompetensi dan memperoleh sertifikasi BNSP adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih cerah. (Ind/rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news