Urusan dengan TNI Selesai, Begini Pesan Ferry Irwandi
Share

SUARAGONG.COM – Drama panas antara CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhirnya mereda. Setelah sempat diadukan ke Polda Metro Jaya, Ferry kini mengumumkan lewat akun Instagram pribadinya bahwa urusan tersebut “sudah selesai” setelah ditelepon langsung Kapuspen TNI Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah.
Drama Panas TNI dan Ferry Irwandi Akhirnya Mereda
Menurut Ferry, dialog itu menyingkap “banyak kesalahpahaman”. Bahkan, ia menyebut Freddy sempat menyampaikan permintaan maaf, yang kemudian ia balas dengan permintaan maaf pula kepada TNI. “Banyak prajurit yang memang sangat mencintai negara ini dan melindungi warga negaranya. Saya masih percaya itu,” kata Ferry, Minggu (14/9).
Pernyataan itu seolah jadi babak baru. Ferry memastikan tidak ada lagi tindak lanjut hukum terhadap dirinya. Dengan nada lega, ia mengajak pendukungnya untuk mengalihkan fokus ke tuntutan lain: nasib rekan-rekannya yang masih ditahan. “Mari kita fokus ke kenkawan kita yang masih ditangkap, dan teman-teman kita yang masih belum tahu nasibnya dimana,” ujarnya. Tak lupa, ia menutup pesannya dengan slogan singkat: “Saling jaga! Jaga warga!”
Baca Juga : Ferry Irwandi Pertanyakan Kenapa Ia Diperkarakan oleh TNI?
Tanda Tanya Besar
Namun, bagi sebagian publik, pernyataan Ferry justru menyisakan tanda tanya. Di satu sisi, ia menekankan sudah “saling memaafkan” dengan TNI. Di sisi lain, ia tetap melempar narasi untuk mengalihkan atensi ke kasus penahanan sejumlah orang. Gaya komunikasi semacam ini bisa jadi strategi, bisa pula sekadar upaya menjaga citra di tengah derasnya sorotan publik.
Saat dikonfirmasi, Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah membenarkan adanya komunikasi tersebut. Jawabannya singkat, tanpa banyak drama: “Benar.”
Kasus ini memperlihatkan bagaimana sebuah ketegangan yang sempat menggiring nama besar TNI akhirnya diredam hanya lewat percakapan telepon. Ferry boleh saja menyebut semua sudah selesai, tetapi masyarakat sipil mungkin masih menunggu: apa sebenarnya yang “salah paham”, dan siapa yang sebenarnya diuntungkan dari drama singkat ini? (Aye/sg)