Type to search

Peristiwa

Gaes !!! Utusan Palestina Berharap Konferensi di Jenewa Akhiri konflik di Timteng

Share
Utusan Palestina untuk PBB, menyampaikan harapannya agar konferensi Jenewa mengenai konflik Timur Tengah dapat segera dilaksanakan. (sumber : /ANTARA/Anadolu/py)

SUARAGONG.COM – Riyad Mansour, utusan Palestina untuk PBB di New York, menyampaikan harapannya agar konferensi Jenewa mengenai konflik Timur Tengah dapat segera dilaksanakan. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat, 1 November, menyusul pengumuman Presiden Swiss, Viola Amherd, bahwa konferensi tersebut akan diadakan di Jenewa dalam beberapa bulan mendatang.

Dalam pertemuan dengan Asosiasi Koresponden Terakreditasi untuk PBB (ACANU) di Jenewa, Mansour mengungkapkan, “Saya tahu bahwa delegasi kami di sini bersama pemerintah Swiss sedang mengatur tanggal dan rincian penyelenggaraan konferensi ini.”

Mansour merujuk pada Konvensi Jenewa Keempat dan menekankan bahwa dalam menghadapi pelanggaran besar seperti yang terjadi di Jalur Gaza dan Tepi Barat—termasuk kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap warga sipil Palestina—semua negara yang tergabung dalam Konvensi tersebut dan hukum kemanusiaan internasional harus menegakkan ketentuan-ketentuannya.

Dia menambahkan, “Kami berharap negara-negara yang akan segera bertemu dapat menjawab seruan dari Majelis Umum untuk menghasilkan dokumen dan sikap yang berkontribusi dalam menghentikan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina, terutama di wilayah yang diduduki, seperti Jalur Gaza.”

Mansour juga menyatakan bahwa konferensi ini merupakan upaya untuk “memperpendek dan mengakhiri masa pendudukan ilegal ini.”

Mengenai gencatan senjata, Mansour menyatakan bahwa Palestina siap menyambut “setiap upaya.” Ia menegaskan, “Kami terlibat dalam segala usaha untuk segera mencapai gencatan senjata demi menyelamatkan nyawa.”

Baca juga : Melemah Nilai tukar rupiah di Tengah Ketegangan Timur Tengah

Ia menambahkan bahwa gencatan senjata tidak hanya akan menyelamatkan jiwa rakyat Palestina, tetapi juga warga Israel, termasuk sandera, karena “perang yang terus berlanjut juga mengancam nyawa mereka.”

Sejak serangan Hamas tahun lalu, Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera. Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 43.200 orang telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 101.600 orang lainnya mengalami luka-luka. Saat ini, Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait tindakan mereka di Gaza. (acs)

 

 

Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news

 

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *