Viral di Medsos, Ibu Nortaji Akhirnya Dijemput Pulang Sang Anak
Share
SUARAGONG.COM – Kisah haru seorang ibu lansia bernama Nortaji menyentuh hati publik setelah video dirinya tersebar di media sosial. Tinggal sebatang kara dan dirawat di Griya Lansia, Desa Wajak, Kabupaten Malang, ibu Nortaji sempat disebut ditinggalkan anak-anak kandungnya.
Ibu Nortaji Akhirnya Dijemput Pulang Anaknya Usai Viral Dirawat di Griya Lansia
Namun, berkat mediasi yang difasilitasi Polres Probolinggo, akhirnya sang ibu dijemput pulang oleh ketiga anaknya pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Mediasi ini digelar oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo sebagai bentuk pendekatan kekeluargaan untuk memulihkan relasi ibu dan anak. Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty, mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya memediasi, tetapi juga mendampingi langsung proses penjemputan di Malang.
“Kami mendampingi tiga anak ibu Nortaji untuk menjemput ibunya. Semoga setelah ini tidak ada lagi permasalahan di antara mereka,” ujarnya.
Baca Juga : Ibu Lansia Dibuang Anaknya di Probolinggo
Kisah Puli Membuat Netizen Iba
Sebelumnya, ibu Nortaji dibawa ke Griya Lansia oleh relawan setelah diketahui hidup dalam keterbatasan ekonomi dan kesehatan. Kisahnya yang viral memicu simpati masyarakat dan perhatian aparat penegak hukum.
Momen pertemuan di panti lansia berlangsung penuh haru. Ketiga anaknya langsung memeluk sang ibu dan meminta maaf. Ibu Nortaji, dengan suara pelan dalam bahasa Madura, mengungkapkan kerinduannya untuk kembali pulang: “Terro plemanah ka compok, terro akompolah pole,” yang berarti “Ingin pulang ke rumah, ingin kumpul kembali.”
Anak pertama Sang Ibu, Muhammad, mengungkapkan bahwa ia dan saudara-saudaranya telah sepakat untuk merawat ibunya bersama-sama.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Polres Probolinggo. Kami akan merawat ibu dengan baik ke depannya,” ucapnya.
Kasus ini menjadi contoh pentingnya peran aparat dalam menyelesaikan konflik sosial keluarga secara humanis. Pendekatan persuasif seperti ini menunjukkan bahwa tugas kepolisian bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan. (Aye/sg)

