SUARAGONG.COM – Virus Marburg sedang mewabah di Rwanda, Afrika, dengan 18 orang terkonfirmasi terinfeksi. Virus ini, yang berasal dari keluarga Ebola, juga baru-baru ini terdeteksi di Jerman, menambah kekhawatiran akan penyebarannya di seluruh dunia.
Pakar kesehatan dan epidemiolog Dicky Budiman menjelaskan bahwa virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967. Virus ini terhubung dengan kasus yang terjadi di Jerman dan Serbia, di mana infeksi ini diduga disebabkan oleh monyet yang diimpor dari Uganda. Penularan virus Marburg mirip dengan Ebola, yaitu melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Cairan tersebut meliputi darah, urin, air liur, keringat, dan muntah. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan dan pengendalian infeksi yang ketat sangat penting dalam menghadapi wabah ini.
Baca juga : Virus Oropouche: Ancaman Baru dari Nyamuk
Gejala dan Perawatan
Gejala infeksi virus Marburg sangat mirip dengan penyakit Ebola dan dapat muncul secara tiba-tiba. Gejala awalnya meliputi demam tinggi, sakit kepala yang parah, nyeri sendi, diare, dan muntah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih parah, termasuk gangguan fungsi organ dan bahkan kematian.
Saat ini, belum ada pengobatan atau perawatan khusus yang terbukti efektif untuk virus Marburg. Namun, Dicky Budiman menyebutkan pentingnya perawatan suportif. Ini termasuk memberikan cairan untuk mencegah dehidrasi, memberikan obat anti demam, dan melakukan perawatan medis untuk menangani gejala yang muncul. Menjaga hidrasi dan mengelola gejala dengan cara yang tepat adalah kunci dalam merawat pasien yang terinfeksi.
Situasi ini memerlukan perhatian serius dari pihak berwenang untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi kesehatan masyarakat. Pemerintah Rwanda telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus, termasuk meningkatkan kesadaran publik tentang cara penularan dan gejala virus ini. Selain itu, peningkatan pengawasan kesehatan dan pelatihan petugas kesehatan untuk mengenali gejala juga sangat penting.
Baca juga : Cara Menjaga Kesehatan Tubuh dari Serangan Virus
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga kesehatan internasional lainnya juga sedang memantau situasi ini dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Kerjasama antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi wabah ini dan mencegah kemungkinan penyebaran ke negara lain.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan tindakan pencegahan, diharapkan penularan virus Marburg dapat dikendalikan dan tidak menyebabkan dampak yang lebih luas di tingkat global. Penanganan yang cepat dan efektif akan sangat menentukan dalam meminimalisir risiko penyebaran virus ini. (acs)