Type to search

Daerah Pemerintahan

Wabup Djoko Susanto Belasan Kali ‘Bolos’ Sidang

Share
Wakil Bupati (Wabup) Jember, Djoko Susanto, menuai sorotan tajam dari kalangan legislatif, usai Ia Bolos Rapat Sidang Berulangkali

SUARAGONG.COM – Wakil Bupati (Wabup) Jember, Djoko Susanto, menuai sorotan tajam dari kalangan legislatif. Sejak dilantik bersama Bupati Muhammad Fawait pada Februari 2025 lalu, Djoko tercatat sudah 11 kali absen dari total 13 kali Sidang Paripurna DPRD Jember.

Wabup Djoko Susanto Belasan Kali ‘Bolos’ Sidang Paripurna DPRD Jember

Ketidakhadiran ini kembali menjadi sorotan dalam Sidang Paripurna agenda Penandatanganan Perubahan APBD 2025 yang digelar Kamis (7/8/2025). Dalam forum tertinggi antara eksekutif dan legislatif tersebut, Bupati Fawait hadir bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sementara Djoko tak tampak mendampingi.

Juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nurhuda Candra Hidayat, dalam pandangan akhir fraksinya, mengecam absennya Wabup. Menurutnya, ketidakhadiran Djoko bukan sekadar masalah disiplin, tetapi dapat dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap lembaga DPRD atau contempt of parliament.

“Ini bukan sekadar formalitas. Kehadiran wakil bupati di sidang paripurna adalah kewajiban konstitusional yang mencerminkan komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang akuntabel,” tegas Nurhuda.

Baca Juga : PORKAB 2025 Resmi Dibuka, Bupati Jombang Ajak ASN Jaga Sportivitas

Bentuk Pengabaian Amanat Publik

Ia menilai ketidakhadiran berulang tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap amanat publik. “Ketidakhadirannya terus-menerus mengurangi optimalisasi pembahasan kebijakan strategis daerah. Seolah-olah menyepelekan hajat hidup rakyat Jember,” tambahnya.

PKB pun menuntut penjelasan resmi dari Djoko Susanto. Nurhuda menegaskan bahwa pemerintahan daerah harus dijalankan dengan integritas, rasa tanggung jawab, dan penghormatan terhadap proses demokrasi. “Kami imbau agar wakil bupati mengakhiri dinamika yang kurang produktif ini,” ujarnya.

Fraksi NasDem Ikut Menyoroti

Kritik juga datang dari Fraksi NasDem. Anggota DPRD Jember, Khurul Fathoni atau yang akrab disapa Cak Toni, mengaku heran melihat situasi ini.

“Saya merasa aneh. Di daerah lain, bupati dan wakil bupati kompak hadir. Tapi di Jember, bupati sendirian. Ada apa ini?” kata Cak Toni.

Ia berharap ke depan, Wabup Djoko dapat hadir mendampingi Bupati Fawait dalam sidang paripurna. “Kehadiran keduanya penting untuk menunjukkan kekompakan dan keseriusan menjalankan roda pemerintahan,” tambahnya.

Baca Juga : Revitalisasi 22 Sekolah di Jombang Dimulai

Pertanyaan Publik tentang Komitmen

Absennya Wabup Djoko secara berulang memunculkan tanda tanya di kalangan anggota dewan dan masyarakat. DPRD menegaskan bahwa lembaga legislatif bukan sekadar stempel kebijakan, tetapi mitra kerja yang harus dihormati oleh eksekutif.

Meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Djoko Susanto terkait kritik tersebut, DPRD menegaskan akan terus meminta pertanggungjawaban. Publik pun menunggu apakah Wabup akan memberikan klarifikasi, atau membiarkan isu ini terus berkembang. (Aye)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69